Loading

Sebelum Dibakar Ikan Masih Hidup, Saung Lesehan Agus Kucir Sajikan Menu Ikan Bakar Cobek Honje


Penulis: Red
4 Bulan lalu, Dibaca : 267 kali


Sekda Kabupaten Pangandaran DR H Kusdiana saat mencicipi masakan ikan bakar cobek honje di RM Saung Lesehan Agus Kucir.

PANGANDARAN, Medikomonline.com - Masakan khas Sunda yang sangat terkenal di kalangan masyarakat Indonesia di antaranya adalah Cobek Ikan Bakar. Tak jarang jika kita masuk ke wilayah Jawa Barat khususnya, bahkan hidangan masakan cobek ikan bakar menjadi dominan hampir semua rumah makan.

Bahkan tak jarang masakan cobek ikan bakar tersebut menjadi menu utama atau menu unggulan, meskipun dengan cara memasak makanan tersebut dengan cara berbeda-beda. Misalnya ada cobek ikan bakar dengan racikan bumbu yang ditonjolkannya itu dari bahan kencur dan terasi.

Namun hal tersebut berbeda dengan rumah makan yang satu ini, sebut saja Rumah Makan Saung Lesehan Agus Kucir yang berada di Jalan Raya Pangandaran-Banjar Km 25 Sindangwangi Padaherang, Pangandaran.

RM Saung Lesehan Agus Kucir diburu oleh ratusan pencinta kuliner setiap harinya.

Karenanya cobek ikan bakar ini menggunakan racikan bumbu bahan dari Honje atau buah dari kecombrang. Sebelum dibakar, ikannya juga masih hidup. Maka tak heran jika dalam setiap harinya RM Saung Lesehan Agus Kucir ini diburu oleh ratusan pencinta kuliner setiap harinya.

"Iya benar setiap hari biasanya penuh, di sini bisa menghabiskan sedikitnya 20 hingga 60 kg per hari," kata Owner Saung Lesehan, Agus Kucir sapaan akrabnya saat diwawancara, Sabtu (2/12/2023)

Lebih lanjut Agus Supriyatman (Agus Kucir) menjelaskan, di warung lesehannya kepada siapapun yang makan diberikan potongan harga, sembari pihaknya memberikan sodaqoh untuk kepuasan pelanggannya.

"Makan di sini ada pengurangan harga kepada siapapun hitung-hitung sodaqoh, jangan takut harga mahal kita menjaga rasa. Moto kita serasa masakan di bintang lima dan harga kaki lima," ujar Agus Supriyatman. 

RM Saung Lesehan Agus Kucir diburu oleh ratusan pencinta kuliner setiap harinya.

Agus Supriyatman menuturkan, saung lesehannya mempekerjakan sebanyak 7 pegawai lokal, per bulan menggaji pekerjanya sampai Rp 15 jutaan. Mereka dibayar sesuai dengan beban pekerjaan dengan omset per hari tidak kurang dari Rp 3 - 7 juta.

"Pemasukan dan pendapatan itu karena kebanyakan pelanggan mengaku masakannya beda dari yang lain yang diracik oleh istri saya sendiri," ucap Agus Supriyatman seraya mengajak pelanggan untuk datang dan coba rasakan sendiri rasa dan harganya.

"Berani mencoba silahkan datang dan rasakan sendiri, jangan takut harga mahal kita menjaga rasa serasa masakan berada di bintang lima dan harga kaki lima," pungkasnya. (Red)

Tag : No Tag

Berita Terkait