Penulis: Mansurya Manik
2 Tahun lalu, Dibaca : 1475 kali
Oleh Mansurya
Manik
# pegiat pendidikan
# pengamat sosial politik
Memahami laku
politik itu tidak hanya apa yang terlihat di permukaan, namun harus juga mampu
memahami apa yang ada di kedalaman. Kemampuan membaca simbol-simbol atau
tanda-tanda akan membantu memahami apa yang ada di kedalaman dari setiap
keputusan politik. Dari simbol-simbol itu akan dapat ditarik, benang merah, benang
kuning, benang biru, benang hijau, dan benang lainnya. Dari simbol-simbol itu
juga bisa tahu sesuatu hal sebelum sesuatu terjadi “weruh sak durunge winarah”
kata ungkapan dalam bahasa Jawa, atau dengan memahami historys materialisme, dialektika sosial atau simbol-simbol sosial
akan memberi kesadaran berpikir pada manusia begitu kata Karl Max.
Partai Gokar, Partai
PAN, Partai PPP telah mendeklarasikan diri membentuk koalisi dalam menghadapi
Pemilihan Umum di tahun 2024. Nama Koalisinya Indonesia Bersatu, makna lain
dari Persatuan Indonesia sila ketiga dari Pancasila dasar Negara Republik
Indonesia. Deklarasi penandatanganan mengikat diri dalam satu koalisi
ditandatangani tanggal 4 Juni, bertepatan dengan hari keempat setelah lahirnya
Pancasila pada tanggal 1 Juni, nuansa sakralnya masih terasa. Dalam penanggalan
Jawa, tanggal 4 Juni 2022 bertepatan dengan 4 sela 1955, alip, sabtu legi,
sungsang. Hari Sabtu angkanya 9 dan Legi angkanya 5 jumlah neptunya 14 dengan
demikian Sabtu Legi di bawah lakuning Rembulan, sama persis dengan waktu
deklarasi Koalisi Indonesia Bersatu bertepatan dengan 4 Dzulkaidah 1443
Hijriyah ketika hilal (bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah
terjadinya konjungsi) sudah tampak dengan jelas terlihat dengan kasatmata. Bagi
umat Islam, hilal bulan sangat penting karena digunakan untuk menentukan
hari-hari besar keagamaan yang sangat sakral, di antaranya untuk menentukan
bulan Ramadan waktu mulai berpuasa, bulan Syawal waktu untuk menentukan Idulfitri
dan berhentinya berpuasa selama satu bulan, dan bulan Zulhizah untuk menentukan
waktu Iduladha, serta bulan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan keagamaan.
Berdasarkan ilmu Astrologi tanggal 4 Juni 2022 malam adalah hari baik dan bulan
baik.
Simbol Tanggal Deklarasi
Menurut seni
primbon Jawa, yang lahir di Sabtu Legi diyakini sebagai pemegang Cakra Mahkota
Bumi dan Cakra Langit. Keistimewaan yang lahir pada Sabtu Legi memiliki pribadi
yang mengayomi, pandai bergaul dan berjiwa besar, memiliki jiwa kepemimpinan
yang tinggi dan sifat loyal, orangnya sulit ditebak makanya terkesan angkuh
walaupun sesungguhnya tidak ada sifat sombong dalam dirinya. Yang lahir pada
Sabtu Legi memiliki kreativitas yang tinggi, tidak ada waktu yang terbuang
percuma, semua waktu digunakan untuk pekerjaan yang bermanfaat. Sebagai
pemimpin bersifat Mantri Sinaroja yang artinya berwibawa dan berkharisma,
dihormati kawan disegani lawan, serta disayangi oleh pengikutnya. Pekerjaan
yang tepat adalah yang berurusan dengan sosial kemasyarakatan atau negara
bangsa. Bagi bangsa Indonesia yang multi segalanya, orang yang memiliki
karakter seperti yang digambarkan oleh seni astrologi Jawa ini yang sangat
dibutuhkan. Keretakan bangsa dapat terajut kembali tidak ada lagi dikotomi kamu
dan kalian yang ada hanya kita dalam Persatuan Indonesia.
Simbol Gambar
Ada tiga gambar
yang melekat pada masing-masing partai yaitu pohon beringin pada Partai Gokar,
matahari pada Partai PAN dan ka’bah pada Partai PPP. Gambar pohon beringin mewakili
makna memberi perlindungan bagi seluruh rakyat Indonesia. Gambar matahari
sebagai simbolisasi, sumber kehidupan, sumber penerang, cahaya baru menuju
Indonesia yang lebih baik, matahari tak pernah ingkar janji. Gambar ka’bah
sebagai simbol kompas petunjuk arah beribadah bagi ummat Islam yang selalu
mengingatkan bahwa sebaik baik manusia adalah yang menegakan kebenaran dan
mencegah kebatilan serta beriman pada Tuhan Yang Maha Esa. Kesatuan makna dari
simbol gambar ini melambangkan rakyat Indonesia yang memiliki keyakinan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sejuk terayomi di bawah pohon yang rindang,
bekerja keras di bawah sinar matahari yang penuh energi untuk menggapai suatu
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Simbol merupakan sumber inspirasi
untuk memberikan semangat dalam mengarungi lautan kehidupan.
Simbol Orang
Pada deklarasi
Koalisi Indonesia Bersatu, kehadiran para ketua umum partai sudahlah tentu,
Airlangga Hartato dari Partai Golkar, Zulkifli Hasan dari Partai PAN, Suharso
Manoarfa dari Partai PPP. Mereka bertiga adalah simbol ketua umum partai yang
tampak dipermukaan. Disamping itu, lihatlah yang lainnya ada Akbar Tanjung Resi
Begawan Politik partai Golkar, Aburizal Bakri Begawan Politik Partai Golkar,
Hatta Rajasa Begawan Politik Partai PAN dan yang paling utama yang harus
menjadi perhatian ada Ketua Projo (Pro Jokowi) Budi Arie Setiadi, serta ada
Begawan Politik Partai Golkar sekaligus Maha Patih rezim Jokowi opung (kakek)
Luhut Binsar Panjaitan alias LBP yang hadir pada saat penandatanganan Nota
Kesepahaman Koalisi Indonesia Bersatu.
Kehadiran Budi
Arie Setiadi Ketua Projo dan Maha Patih Opung Luhut Binsar Panjaitan adalah
simbol restu Sang Ratu yang akan “Lengser Keprabon Madeg Pandito”. Dalam
pembukaan Rakernas Projo di Balai Ekonomi Desa Ngargogondo tanggal 21/5/2022
Jokowi menyampaikan titahnya soal presiden sebagai suksesor dirinya “ ojo
kesusu (jangan tergesa-gesa) dalam mengambil keputusan terkait pilpres 2024”.
Dan dilanjutkan kalimat “walaupun mungkin yang di dukung ada disini” dan pada
waktu itu Ganjar Pranowo hadir pada acara pembukaan Rakernas Projo.
Kode keras
sebenarnya ada pada kehadiran Maha Patih Opung Luhut Binsar Panjaitan alias LBP
yang tidak mengenakan seragam Golkar, namun mengenakan kemeja batik berlengan
panjang berwarna coklat, padahal LBP menjabat Dewan Penasehat Partai Golkar.
Serta ketidak hadiran Jusuf Kalla Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 salah seorang Begawan
Politik partai Golkar yang sedang berupaya menjodohkan Anies Baswedan (abas)
dengan Puan Maharani. Tentang Luhut Binsar Panjaitan, siapa yang tidak tahu
betapa percayanya Presiden Jokowi pada opung Luhut Binsar Panjaitan, sehingga
layaklah jika opung Luhut Binsar Panjaitan disematkan julukan sebagai Maha
Patih pada rezim Jokowi, terakhir ini LBP diamanahi oleh Presiden Jokowi untuk
mengurus masalah minyak goreng, suatu kebutuhan rakyat yang langsung
berhubungan dengan emak-emak. Kalau emak-emak sudah meradang, alamat para bapak
akan lintang pukang . Kuncinya redam emak-emak, maka bapak-bapak akan tenang. Cukup
simbol-simbol yang berbicara, tidak perlu memakai kata-kata. Iqro (bacalah)…!
Begitu perintah yang terdapat dalam Alquran kitab suci ummat Islam dalam surat
Al’Alaq. Bagi yang terbiasa membaca simbol maka akan tahu kemana arah poltik
akan dibawa. Kita pakai historis materialisme sebagai pisau analisa untuk
membedah dialektika sosial, begitu kata Bung Karno, maka kita akan ketahui apa
yang akan terjadi. Dengan membaca simbol yang ada, insyaallah hilal Ganjar
Pranowo sebagai Presiden dan Airlangga Hartarto sebagai Wakil Presiden yang
akan diusung oleh Koalisi Indonesia Bersatu pada Pilprres 2024 sudah tampak.
Tinggal lagi para relawan dan mesin politik dari ketiga partai untuk bekerja
keras meyakinkan rakyat arus bawah bahwa pasangan ini patutt disandingkan dan
dimenangkan untuk menjadi Prresiden dan Wakil Presiden pada tahun 2024. Wallahu
a’lam bishawab.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer