Penulis: IthinK/Editor: Mbayak Ginting
5 Tahun lalu, Dibaca : 848 kali
BANDUNG, Medikomonline.com - Komitmen Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat dalam pengembangan ekonomi kreatif (Ekraf) terwujud dengan Pusat Ekraf (Creative Hub), dan Badan Ekonomi Kreatif Daerah yang akan hadir di 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat. Hal tersebut sebagai upaya penggalian potensi Ekraf di setiap kabupaten/kota.
"Jawa Barat,
Provinsi terdepan dalam mengembangkan ekonomi kreatif. Pertama, jadi satu-
satunya Provinsi yang punya Perda tentang Ekonomi Kreatif. Kedua, tahun ini
juga sedang dibangun pusat kreatif (creative hub) di beberapa kabupaten/kota di
Jawa Barat," ucap Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ketika menjadi pembicara
pada Kegiatan Sosialisasi Perpres Nomor 142 Tahun 2018 tentang Rencana Induk
Pengembangan Ekonomi Kreatif (Rindekraf) Nasional Tahun 2018-2025 di Auditorium
Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin (15/7/2019).
"Nanti akan ada Bekraf kecil di daerah-daerah, yang nantinya dikoordinir
pusat dan akhirnya berdampak pada perkembangan ekraf nasional. Pokoknya, Jawa
Barat paling siap mengenai strategi ini, paling komitmen soal ekraf,"
lanjut Gubernur.
Pada tahun 2019,
Creative Hub tengah dibangun di Kota Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Cirebon,
Tasikmalaya, dan Kabupaten Purwakarta. Sedangkan pada 2020 nanti, Creative Hub
akan dibangun di Kota Cimahi, Depok, Sukabumi, dan Kabupaten Bandung, Garut,
Majalengka, dan Sumedang.
Emil, sapaan akrab Ridwan
Kamil mengatakan, laju pengembangan Ekraf Jawa Barat tergolong progesif. Dia
pun mengungkapkan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat
berkomitmen untuk terus mengembangkan Ekraf Jawa Barat.
Komitmen tersebut
tercermin dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Barat Nomor 15 Tahun
2017 Tentang Ekonomi Kreatif dan Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2018
tentang Pengelolaan Kekayaan Intelektual.
"Masa depan
kita ada pada ekonomi imajinasi, ekonomi yang hadir karena adanya
kreativitas," ucapnya.
Menurut Emil, Ekraf
menjadi bagian utama dalam proses pembangunan di Jawa Barat. Dia pun menyatakan
bahwa Jawa Barat menjadi provinsi penyumbang ekspor ekraf tersebut pada tahun
2016, yaitu sebesar 31,96 persen.
Selain itu, kata
Emil, Jawa Barat menjadi salah satu penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) di
bidang Ekraf terbesar, yakni 11,81 persen atau tertinggi ketiga setelah Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar 16,12 persen, dan Bali sebesar 12,57 persen.
Berbagai komoditas Ekraf
berkembang di Jawa Barat. Misalnya Game Developer, seni pertunjukan, film,
musik, fotografi, desain komunikasi visual, kriya keramik, kerajinan rotan,
kerajinan tangan, fashion, batik, bambu, dan banyak komoditas lainnya.
Apalagi, kata Emil, Pemdaprov Jawa Barat tengah mengembangkan beberapa program
unggulan seperti One Village One Company (OVOC) maupun One Pesantren One
Company (OPOC). Menurutnya, kedua program tersebut akan bergerak di bidang
industri kreatif.
Emil pun
mencontohkan desa yang mengembangkan esteem tourism, dan desa wisata. Kemudian,
ada pesantren yang mengembangkan produk kerajinan khas di wilayahnya. Selain
itu, ada pula yang mengembangkan produk kuliner dan produk furnitur bernilai
seni.
Dengan program
tersebut, sebanyak 530 desa di Jawa Barat berubah status dari desa berkembang
menjadi desa maju. Artinya, banyak desa yang mampu mengoptimalkan dan mengelola
sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa.
"Sementara desa
maju sudah memiliki kemampuan mengelolanya, sehingga mampu meningkatkan
kualitas hidup manusianya, dan menanggulangi kemiskinan," kata Emil.
Sementara Kepala
Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan, pada akhir tahun 2018, telah
ditetapkan Peraturan Presiden Nomor 142 Tahun 2018 tentang Rencana Induk
Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional 2018-2025 (Perpres Rindekraf). Perpres
Rindekraf tersebut ditetapkan sebagai landasan pengembangan ekonomi kreatif di
Indonesia.
"Maka, untuk
menyosialisasikan peraturan tersebut, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)
menyelenggarakan Sosialisasi Rindekraf Kementenian/Lembaga (K/ L),"
katanya.
Sosialisasi tersebut berlangsung selama dua hari di Jakarta pada 15 sampai 16
Juli 2019. Triawan berharap sosialisasi tersebut dapat meningkatkan
sinkronisasi para pemangku kebijakan agar pelaksanaan Rindekraf yang
berkesinambungan antar stakeholder dapat terbentuk.
"Untuk mencapai
integrasi program dan kegiatan, maka dibutuhkan sinergi dan kolaborasi yang
intensif antar Kementerian dan Lembaga agar pelaksanaan Rindekraf ini dapat
berjalan optimal," katanya.
"Rindekraf juga
mencangkup pemberdayaan kreativitas, Sumber Daya Manusia, dan pengembangan
usaha ekonomi yang kreatif, dan meningkatkan daya saing," lanjutnya.
Demi majunya Ekonomi Kreatif, atau Ekraf Nasional, 12 misi siap dilancarkan
pihaknya, diantaranya: (1) Pemberdayaan pelaku ekonomi kreatif, (2)
Pengembangan kota kreatif, (3) Peningkatan apresiasi masyarakat terhadap
kreativitas dan hak kekayaan intelektuan, (4) Penyediaan infrastruktuf
teknologi yang memadai dan kompetitif. (5) Pengembangan kelembagaan yang
mendukung ekosistem kreatif.
Selain itu, (6)
peningkatan pembiayaan bagi usaha ekonomi kreatif, (7) Peningkatan perlindungan,
pengembangan, dan pemanfaatan sumber daya alam dan warisan budaya sebagai bahan
baku bagi usaha ekonomi kreatif, (8) Peningkatan periindungan dan pemanfaatan
kekayaan intelektual, (9) Penyediaan infrastruktur dan teknologi yang memadai
dan kompeten dan kompetitif bagi pengembangan usaha Ekonomi Kreatif.
Kemudian, (10)
Pengembangan standarisasi dan praktik usaha yang baik (best practice) untuk
usaha ekonomi kreatif dan karya kreatif, (11) Peningkatan pemasaran dan promosi
karya kreatif di dalam dan luar negeri, serta (12) penguatan iklim usaha yang
kondusif bagi pengembangan usaha ekonomi kreatif.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer