Penulis: Yonif - Editor: Dadan Supardan
2 Tahun lalu, Dibaca : 960 kali
Hasil Audit,
kredit macet mencapai 300 Miliar.
INDRAMAYU,
MEDIKOMONLINE. COM – Dampak kredit macet yang menimpa Bank Perkereditan Rakyat
Karya Remaja Indramayu, membuat bupati Indramayu Hj Nina Agustina melakukan
inspeksi mendadak (sidak) pada Rabu pagi (31/08/2022). Hasilnya kredit macet
pada BPR karya Remaja mencapai 300 miliar.
Sidak yang dilakukan bupati, untuk mengecek kondisi BPR KR pasca macetnya kredit yang mencapai 150 miliar, sekaligus untuk mengetahui secara langsung penyebab terjadinya kredit macet tersebut. "Hasil akumulasi dan laporan kepala cabang, ternyata angka kredit macet itu di kisaran 300 miliar," tandas bupati Nina Agustina.
Nina sidak
didampingi Kepala Inspektorat dan Kabag Perekonomian serta sejumlah pejabat
lain. Nina juga tampak mengumpulkan direksi BPR KR.
Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) Karya Remja saat ini memang dalam kondisi terpuruk. Di internal,
salah seorang direksinya mengundurkan diri dan masih terjadi kekosongan Dewan
Pengawas.
Belum selesai soal
jabatan direksi dan Dewan Pengawas yang kosong, bank milik Pemerintah Kabupaten
Indramayu ini diterjang isu kredit macet yang jumlahnya fantastis yakni Rp150
miliar. Bahkan angka terakhir jumlahnya bertambah di kisaran 300 miliar.
Uang sebanyak itu
mengalir melalui kredit dari BPR KR Indramayu kepada sejumlah kontraktor dan
perorangan. Celakanya debitur tak mampu mengembalikan kredit, baik bunga maupun
setoran uang pinjaman, sampai akhirnya menjadi temuan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK).
Tak mau BPR KR
'sakit', apalagi sampai gulung tikar. Bupati Indramayu, Nina Agustina pun
bergegas membentuk tim penyelamatan. Tim itu bernama Satuan Tugas (Satgas)
Penanganan Debitur Bermasalah dan Penyelamatan Aset pada Perumda BPR KR
Indramayu.
"Pemkab harus
mengambil langkah cepat untuk memulihkan kesehatan BPR KR. Sebab yang dikelola
itu uang rakyat, sehingga harus dipertanggungjwabkan juga kepada rakyat,"
tandas Nina.
Sebelumnya
diketahui sekitar Rp150 miliar duit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Karya Remaja
(KR) Indramayu 'mengendap' dan berstatus sebagai kredit macet. Tapi dari hasil
sidak bupati pada Rabu (31/08/2022) ditemukan
angka yang cukup pantastis mencapai 300 miliar.
Menurut laporan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), debitur kredit macet tersebut sebagian besar
adalah kontraktor lokal.
Dalam risalahnya,
diterbitkan tanggal 15 Agustus 2022, OJK menyebut sejumlah nama kontraktor yang
berkaitan dengan debitur kredit macet tersebut.
Beberapa nama
kontraktor lokal terkenal disebut diantaranya adalah K, Sy, M, dan A. Selain
nama-nama yang disebut sebagai kontraktor tadi, OJK juga menemukan kredit macet
yang melibatkan debitur Aparatur Sipil Negara atau perorangan.
"Telah
dilakukan upaya bantuan penagihan kepada debitur kredit bermasalah yang
berprofesi sebagai ASN," demikian salah satu bunyi risalah OJK yang
ditandatangani sejumlah nama, salah satunya adalah Kepala OJK Cirebon, M Fredly
Nasution.
Atas seluruh
catatan, BPR KR Indramayu pun berstatus BDPI (Bank Dalam Pengawasan Intensif).
Pemberian status BDPI menyusul belum terealisasinya penyelesaian pengembalian
dari debitur bermasalah karena kredit macetnya sampai Juni 2022 lalu.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer