Manah
11 Hari lalu, Dibaca : 74 kali
BEKASI, Medikomonline.com – Warga Desa Telaga Murni, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, mengalami kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kilogram akibat kelangkaan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Terpantau pada hari Senin 3 Pebruari 2024, antrean panjang terlihat di sejumlah pangkalan LPG, di mana masyarakat rela datang sejak pagi demi memastikan mereka mendapatkan jatah isi ulang gas LPG 3 atau gas melon yang menjadi kebutuhan utama rumah tangga dan usaha kecil.
Salah satu warga, Samadi (35), mengaku harus menunggu lebih dari satu jam untuk mendapatkan gas LPG. Ia mengatakan bahwa biasanya gas mudah didapat, namun kali ini sangat sulit. Bahkan jika stok tersedia, warga harus rela mengantre panjang demi mendapatkan satu tabung gas.
"Kondisi ini membuat banyak warga resah, terutama mereka yang bergantung pada LPG untuk keperluan memasak sehari-hari," katanya.
Kelangkaan gas ini juga dikeluhkan oleh pemilik pangkalan. Salah seorang pengelola pangkalan yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa pasokan gas LPG 3 kg dari agen terbatas, sehingga tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat. Ia menjelaskan bahwa pangkalannya mendapatkan pasokan dari dua agen berbeda, tetapi jumlah yang diterima tetap tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan warga. Akibatnya, stok cepat habis dan antrean panjang pun tak terhindarkan.
"Situasi ini tidak hanya berdampak pada rumah tangga, tetapi juga pada usaha kecil yang bergantung pada gas LPG untuk operasionalnya. Pedagang makanan dan pelaku usaha mikro mengeluhkan kondisi ini karena sulitnya mendapatkan pasokan gas dapat menghambat aktivitas bisnis mereka. Beberapa pedagang mengaku harus menyesuaikan waktu operasional atau bahkan menaikkan harga dagangan mereka untuk menutupi kenaikan harga LPG di tingkat pengecer," ucap salah satu pemilik pangkalan.
Salah Seorang Pedagang Gorengan di Desa Telaga Murni Rini, mengaku terkejut saat harus membeli LPG seharga Rp 28.000 per tabung. Menurutnya, jika harga terus naik dan stok semakin sulit didapat, usaha kecil seperti miliknya akan semakin terbebani. Selain mendapatkannya harus mengantri panjang dan ternyata stok terbatas, beberapa warga pun mengaku bahwa harga LPG 3 kg di tingkat pengecer mengalami kenaikan.
"Jika biasanya harga eceran gas melon berkisar antara Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per tabung, kini di beberapa tempat harganya melonjak menjadi Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per tabung," ungkap Rini.
Kata salah satu pemilik pangkalan lagi, Kenaikan harga ini diduga terjadi karena keterbatasan stok yang membuat pengecer menaikkan harga untuk menyesuaikan dengan permintaan tinggi di tengah kelangkaan pasokan. Beberapa warga menduga ada permainan dalam distribusi LPG subsidi, sehingga gas yang seharusnya mudah didapat oleh masyarakat justru menjadi barang langka dan harganya tidak stabil.
Samadi pun sebagai masyarakat berharap kepada pemerintah dan pihak terkait segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi kelangkaan gas LPG 3 kg di Cikarang Barat. Mereka menginginkan adanya pengawasan ketat terhadap distribusi LPG subsidi agar tidak terjadi penyimpangan yang menyebabkan kelangkaan di tingkat konsumen. Selain itu, warga juga meminta agar pasokan LPG 3 kg dapat ditambah guna menghindari antrean panjang dan lonjakan harga yang semakin membebani ekonomi masyarakat kecil.
"Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang terkait penyebab utama kelangkaan LPG 3 kg di wilayah ini. Namun, warga berharap kondisi ini segera membaik agar kebutuhan sehari-hari mereka dapat terpenuhi tanpa harus menghadapi antrean panjang atau harga yang semakin mahal," tutupnya. (Manah/tim) Untuk
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer