Loading

Mengaku Stafsus Kemendes Bahas Dapur MBG Nyaris Dihakimi Massa


Penulis: Herz.Cms
2 Bulan lalu, Dibaca : 201 kali


Audiensi Pembuatan Dapur MBG di Desa/Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis Jawa Barat, Minggu (16/2/2025) siang di Aula Desa Purwadadi.

 CIAMIS, Medikomonline.com - Gegara akan membuat dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) menggunakan fasilitas umum (fasum) berupa lapang milik Pemerintah Desa/Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis Jawa Barat, Minggu (16/2/2025) siang, ratusan warga nyaris menghakimi oknum yang mengaku Staf Khusus (Stafsus) Kementerian Desa (Kemendes). 

Orang yang mengaku Stafsus Kemendes dan konsultan itu pun seketika diminta warga untuk diamankan pihak berwajib, mengingat kehadiran dalam forum musyawarah itu disinyalir bukan pegawai asli Kemendes. 

Kericuhan terjadi, bermula Yf warga Cianjur Jawa Barat yang mengaku Stafsus Kemendes turut hadir di tengah-tengah audiensi (musyawarah) guna mendengar penjelasan baik dari kepala desa dan yang mengaku orang kemendes. 

Audiensi menjadi rancu saat orang yang mengaku Stafsus Kemendes dan konsultan namun membahas pembuatan dapur MBG di Desa/Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis. 

Penjelasan dinilai tidak nyambung dan saat dipertanyakan identitas, surat tugas, atau kebenaran keberadaan petugas Kemendes tidak bisa menunjukkan bahwa yang bersangkutan benar Stafsus Kemendes. 

Saat musyawarah hendak dimulai, Yf pun duduk di depan berdampingan dengan kepala desa. Karena dinilai rancu dalam menjelaskan seperti tidak nyambung dengan program MBG, masyarakat mulai geram. 

"Akhirnya warga minta Yf diamankan sebelum menjadi pelampiasan kekecewaan (amukan) massa," terang Dede Suwarno warga Purwadadi yang ikut musyawarah pembahasan hendak dibangunnya MBG di lapang milik aset desa. 

Diceritakan Dede Suwarno, sebelumnya sekitar tanggal 10 Januari, dirinya pernah ketemu dengan orang yang mengaku Stafsus Kemendes itu di rumah Kepala Desa Purwadadi, Markum. 

Dari gelagat dan penjelasannya sudah diketarai tidak nyambung dan setiap diperhatikan oknum terduga pelaku yang mengaku konsultan dan Stafsus Kemendes itupun selalu menunduk. 

Hal itu sudah disampaikan ke kepala desa untuk hati-hati dan waspada. "Mungkin karena kepala desa sudah menganggap dan mempercayai bahwa hal tersebut benar, beliau menjadi sulit untuk diwanti-wanti," terang Dede Suwarno.  

Bahkan sebelumnya kepala desa dan salah satu staf desa ada yang pernah ke Kementerian Desa, namun bertemunya pun hanya di lokasi parkir alias tidak masuk ke gedung/ruangan Kemendes. 

"Dari kejadian itu, staf desa yang ikut ke Kemendes mencurigai kebenaran akan program MBG, tapi kepala desa malah memarahi salah seorang staf desa yang ikut itu," tuturnya. 

"Dirasa penjelasan pelaku oknum tersebut seperti tidak nyambung, massa akhirnya meminta kepada yang berwajib untuk mengamankan orang yang dianggap bukan orang asli kementerian desa demi kemurnian pembahasan," kata Dede Suwarno. 

Beruntung dari kejadian tersebut tidak ada satu pun yang melukai secara fisik dan musyawarah pun dilanjutkan kembali dengan kesepakatan lapang aset desa tidak dialihfungsikan dan akan dikembalikan ke semula. 

Masyarakat sangat mendukung program MBG karena itu program pemerintah, tetapi jangan mengganggu aset dan keuangan desa manakala akan dilanjutkan/dibangun. 

Karena oknum pelaku patut dicurigai sebagai Stafsus Kemendes dan konsultan program MBG, satu orang oknum tersebut dibawa ke Markas Polisi Resort Ciamis (Mapolres) guna dimintai keterangan lebih lanjut. 

Bahkan diketarai oknum tersebut mengaku kepada Kepolisian Sektor Lakbok adalah seorang kepala biro di sebuah media yang bernama Timsus Investigasi. 

"Hasil keterangan sementara ada dua rekan lagi yang mengaku orang Kemendes, namun yang duanya lagi belum bisa dimintai keterangan karena berdalih akan membawa surat tugas," ungkap Kanit Reskrim Polsek Lakbok, Bangi. 

Bahkan yang bersangkutan (Yf) mengaku jika dirinya kepala biro sebuah media (wartawan).  

"Yf dibawa ke Polres Ciamis guna dimintai keterangan dan demi menjaga amarah warga berkepanjangan," pungkas Kanit Reskrim.

Tag : No Tag

Berita Terkait