Penulis: Iwan Gunawan
13 Hari lalu, Dibaca : 141 kali
JAKARTA, Medikomonline.com — Rapat pemantapan pelantikan dan pengukuhan Pengurus PWI Pusat Masa Bakti 2025–2030 digelar di Sekretariat PWI Pusat, Lantai 4 Gedung Dewan Pers, Selasa (30/9) siang.
Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir, bersama Sekjen Zulmansyah Sekedang serta jajaran panitia pusat dan daerah.
Pertemuan ini membahas detail akhir acara, mulai dari kesiapan lokasi, kehadiran ratusan peserta, hingga rangkaian prosesi pengukuhan yang akan digelar pada 4 Oktober 2025 di Auditorium Monumen Pers Nasional, Surakarta, Jawa Tengah.
Ketua PWI Surakarta, sebagai koordinator panitia daerah, Anas Syahirul, menegaskan bahwa seluruh persiapan teknis telah dimatangkan.
“Kami pastikan seluruh kebutuhan teknis sudah siap agar acara berlangsung lancar dan berkesan,” ujarnya.
Sekjen PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, menambahkan bahwa persiapan sudah berjalan sesuai rencana.
“Persiapan kian matang, melalui koordinasi dengan panitia pusat maupun daerah agar acara berlangsung lancar dan khidmat,” katanya.
Pelantikan yang diperkirakan dihadiri ratusan peserta dari seluruh perwakilan PWI Provinsi ini juga akan dihadiri pula jajaran mitra strategis PWI, para pimpinan media nasional, serta pejabat negara.
Kehadiran Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, dijadwalkan memberikan pengarahan sekaligus pidato kunci dalam pengukuhan.
Sementara itu, Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, akan menjadi narasumber talkshow bersama Wakil Ketua Dewan Pers, Totok Suryanto, serta Ketua PWI Bidang Pendidikan, Agus Sudibyo.
Diskusi yang dimoderatori oleh Retno Pangesti itu akan mengangkat tema “Merawat Keadaban Bangsa di Tengah Desakan Epidemi Disinformasi dan Supremasi Kecerdasan Buatan.”
Dalam arahannya, Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir, menekankan makna historis dari pelantikan di Monumen Pers.
“Pengukuhan pengurus PWI Pusat adalah menapak tilas lahirnya PWI pada 1946, di mana semangat persatuan menjadi roh perjuangan wartawan dalam berkontribusi memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia,” ujarnya.
Direktur Utama LKBN Antara itu juga menegaskan bahwa momentum ini menjadi saat yang tepat bagi PWI untuk kembali bersatu setelah melewati masa dualisme kepengurusan.
“Demi menapak tilas sejarah bahwa PWI hadir meneruskan perjuangan pendiri bangsa. Menuju masyarakat adil, makmur, dan sejahtera,” katanya.
Monumen Pers Nasional sendiri dipilih sebagai lokasi pelantikan karena memiliki nilai historis yang kuat bagi dunia pers Indonesia.
Di gedung inilah, pada 9 Februari 1946, para tokoh pers dari berbagai daerah mendeklarasikan berdirinya PWI sebagai wadah persatuan wartawan. Sejak itu, Monumen Pers menjadi saksi perjalanan panjang pers Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan, demokrasi, dan kebebasan pers.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Indramayu Diguncang Gempa Magnitudo 4.4, Kedalaman 280 Kilometer
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back