Penulis: IthinK
2 Tahun lalu, Dibaca : 2095 kali
BANDUNG, Medikomonline.com – Aliansi
Rakyat Menggugat (ARM) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memeriksa
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat (Jabar) Ir Hermansyah MSi dan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Dermaga PPI Batukaras (DAK) Ahman Kurniawan.
Desakan
ini terkait dengan ambruknya Proyek Pembangunan Dermaga PPI Batukaras (DAK) tahun
anggaran 2021 dilaksanakan oleh Dinas
Kelautan dan Perikanan Jabar pada Kamis (24/3/2022) lalu.
“KPK
harus segera memeriksa Proyek Pembangunan Dermaga PPI Batukaras (DAK) yang
telah ambruk sebelum bisa dimanfaatkan para nelayan. Akibatnya anggaran Negara
senilai Rp1,19 miliar untuk Pembangunan Dermaga PPI Batukaras ini jadi
mubajir,” tegas Mujahid dalam keterangan persnya kepada wartawan, Rabu
(29/06/2022).
Mujahid
menegaskan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jabar Ir Hermansyah MSi dan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Dermaga PPI Batukaras (DAK) Ahman Kurniawan
harus bertanggungjawab atas ambruknya Dermaga PPI Batukaras ini.
Berdasarkan
data temuan ARM di lapangan, kata Mujahid, jajaran aktivis ARM akan terus
mendorong KPK untuk memeriksa kasus Dermaga PPI Batukaras yang ambruk.
“ARM juga akan melakukan aksi demonstrasi agar kasus
Dermaga PPI Batukaras yang ambruk segera diperiksa KPK,” tegas Mujahid yang juga Ketua Satgas Antikorupsi Forum Ormas Jabar ini.
Lanjut
Mujahid mengatakan, ARM menilai Proyek Pembangunan
Dermaga PPI Batukaras tersebut sangat terkesan terlalu dipaksakan oleh Dinas
Kelautan dan Perikanan Jabar tanpa pernah memikirkan dampak akan rubuhnya dermaga
tersebut karena perencanaan yang tidak matang.
Dermaga PPI Batukaras yang dibangun Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat ambruk pada 24 Maret 2022 lalu, hingga saat ini belum diperbaiki. (Foto: Medikomonline)
Dinas Kelautan Jabar Gagal Sediakan
Fasilitas Pelabuhan Nelayan Batukaras
Proyek
Pembangunan Dermaga PPI Batukaras (DAK) tahun anggaran 2021 dilaksanakan
oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa
Barat (Jabar) bertujuan untuk mengoptimalkan kegiatan nelayan dalam menjaga
kestabilan harga.
Dampak
yang diharapkan dengan kegiatan Pembangunan Dermaga PPI Batukaras ini adalah
diperolehnya fasilitas di pelabuhan perikanan yang berkualitas dan memiliki
umur ekonomis yang cukup waktu. Dengan tersedianya fasilitas pokok yang memadai
diharapkan nelayan dan seluruh pengguna pelabuhan perikanan memperoleh manfaat
yang optimal, meningkatkan kinerja nelayan dan industri (swasta) dan
meningkatkan harga jual produk sehingga akhirnya memberi nilai ekonomi dan
multiplier effect kepada masyarakat sekitar.
Tapi
sayangnya, Dermaga PPI Batukaras ini telah ambruk pada Kamis (24/3/2022) lalu. Sampai
saat ini Dinas Kelautan dan Perikanan Jabar juga belum melakukan perbaikan Dermaga
PPI Batukaras meskipun masa pemeliharaan akan berakhir pada tanggal 23 Juni
2022 mendatang.
Menyikapi kondisi ini, Ketua Umum Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) Furqon Mujahid menegaskan, ARM berpandangan Dinas Kelautan dan Perikanan Jabar yang saat ini dipimpin oleh Ir Hermansyah MSi telah gagal menyediakan fasilitas pelabuhan bagi nelayan Batukaras.
“Para aktivis yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Menggugat sangat menyayangkan penggunaan Dana Alokasi Khusus dari APBN Tahun 2021 sebesar Rp1.199.999.850,29 tidak dapat dinikmati manfaatnya oleh nelayan Batukaras karena Dermaga PPI Batukaras yang dibangun ambruk. Ini salah satu cerminan kinerja Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jabar yang tidak optimal dalam Pembangunan Dermaga PPI Batukaras,” tegas Mujahid yang juga Ketua Satgas Antikorupsi Forum Ormas Jabar ini kepada Medikomonline di Bandung, Rabu (15/6/2022).
Seharusnya
kata Mujahid, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jabar melakukan pengawasan
yang ketat dalam pelaksanaan seluruh kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan baik
yang dibiayai APBN maupun APBD agar hasilnya dapat dinikmati masyarakat. “Jadi
kasus ambruknya Dermaga PPI Batukaras ini tidak semata-mata kesalahan atau pun
kelemahan Pejabat Pembuat Komitmen,” tegas Mujahid.
Lanjut
Mujahid menegaskan, Pembangunan Dermaga PPI Batukaras tentu dimulai dari proses
perencanaan konstruksi dan komunikasi dengan para nelayan Batukaras. “Untuk
itu, ARM terus melakukan penelusuran dan
investigasi perencanaan konstruksi, proses lelang, dan juga pengerjaan
konstruksi untuk menemukan bukti baru dalam mengungkap kasus Dermaga PPI
Batukaras ini. Bukti baru ini akan disampaikan ke KPK agar penggunaan anggaran
Negara ini bisa diungkap dengan jelas,” ujar Mujahid.
Dermaga PPI
Batukaras yang dibangun Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat ambruk pada 24
Maret 2022 lalu, hingga saat ini belum diperbaiki. (Foto: Medikomonline)
ARM
Desak Perbaikan Dermaga
Sebelumnya
ARM juga telah mendesak Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat (Jabar) untuk
segera memperbaiki Dermaga PPI Batukaras yang ambruk pada Kamis (24/3/2022)
lalu.
Ketua
Umum ARM Furqon Mujahid sangat menyayangkan Dermaga PPI Batukaras yang ambruk
ini, hingga sekarang belum diperbaiki. Padahal
Pembangunan Dermaga PPI Batukaras (DAK) ini baru selesai dibangun akhir tahun
2021 lalu.
Meskipun
kasus Dermaga PPI Batukaras ambruk sedang diproses hukum di Polres Pangandaran,
Mujahid menegaskan, perlu ada segera kejelasan status penangangan hukum apakah
ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan atau penghentian proses hukum.
“Karena
hal yang paling penting bagi para nelayan di Batukaras adalah bagaimana Dermaga
PPI Batukaras ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan nelayan ke depan. Jika
memang ditemukan tindak pidana dalam kasus Dermaga PPI Batukaras ini, ARM
meminta Polres Pangandaran segera tetapkan tersangkanya. Tetapi jika tidak ada
tindak pidana, berikan kejelasan status hukum Dermaga PPI Batukaras agar segera
diperbaiki oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Jabar serta penyedia jasa,” tegas
Mujahid yang juga Ketua Satgas Antikorupsi Forum Ormas Jabar ini kepada Medikomonline di Bandung, Senin
(13/06/2022).
Mujahid
menegaskan, pihaknya akan segera menindaklanjuti kasus Dermaga PPI Batukaras
ini ke Polres Pangandaran dan juga Polda Jabar agar segera ada kejelasan tindak
pidananya. “Pokoknya kami berkomitmen untuk mengawal kasus ini,” tegas aktivis
antikorupsi ini.
Sebagaimana
diketahui, pada tahun 2021 Pembangunan Dermaga PPI
Batukaras (DAK) dilaksanakan oleh Dinas
Kelautan dan Perikanan Jabar melalui penyedia jasa Sinar Cemerlang dengan nilai
kontrak Rp1.199.999.850,29. Masa pemeliharaan Pembangunan Dermaga PPI Batukaras
(DAK) akan berakhir pada tanggal 23 Juni 2022.
Terkait
dengan perbaikan Dermaga PPI Batukaras yang ambruk ini, Pejabat Pembuat
Komitmen Ahman Kurniawan menjelaskan kepada Medikomonline di Bandung,
Senin (13/06/2022), perbaikan Dermaga PPI Batukaras belum dilaksanakan karena
masih menunggu kejelasan hukum kasus Dermaga PPI Batukaras yang saat ini sedang diproses oleh Polres
Pangandaran.
Ahman
menambahkan, pihak penyedia jasa Sinar Cemerlang telah bersedia melakukan perbaikan
Dermaga PPI Batukaras ini. Berdasarkan kajian yang sudah ada, diperkirakan
perbaikan ini menghabiskan biaya sekitar Rp700 juta.
Lanjut
Ahman yang juga Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Cilautereun, Dermaga PPI
Batukaras yang dibangun tahun 2021 lalu panjangnya 125 meter, sedangkan
kedalaman tiang pancang rata-rata 8 meter.
Sementara
pihak penyedia jasa, Deni selaku Direktur Sinar Cemerlang menjelaskan, pihaknya
akan melakukan perbaikan secepatnya. “Perbaikan secepatnya. Untuk hukum lagi
proses,” kata Deni kepada Medikomonline, Senin (13/06/2022).
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer