Penulis: Fredy Hutasoit
2 Tahun lalu, Dibaca : 2003 kali
PANGKAL PINANG, Medikomonline-Djun Jin Hian alias
Abot yang tinggal di Bandung semenjak 33 Tahun silam mengaku sangat terkejut
mendengar bahwa warisan keluarga dari ibunya (alm) telah di jual oleh Tjhin Moy
Hie alias Yunus Tanamas yang tak lain adalah pamanya sendiri yang baru
diketahui tinggal di Jakarta.
Hal warisan ini telah dijual kepada seorang yang berisial TN
alias AN pengusaha tambang yang cukup ternama di Kabupaten Koba Bangka Tengah.
Ketika Abot berkunjung ke salah seorang pamanya Tjhin Nam Kin yang tinggal di
daerah Kelapa Gading Jakarta. Mendapat penjelasan dari Tjhin Nam Kin, Abot
dengan beberapa kerabatnya langsung berangkat ke Koba Pangkal Pinang. Hasilnya
setelah menemui anggota keluarga yang tinggal di Koba dan melihat rumah
peninggalan kakek dan neneknya telah berubah menjadi bangunan yang cukup megah.
Abot menuturkan bahwa dirinya lahir di Pangkal Pinang dan
kakek neneknya tinggal di Jalan Pos Koba RT 09, Kelurahan Koba, Kecamatan Koba,
Kabupaten Bangka Tengah, yang mempunyai silsilah waris,Tjhin Moy Hie (alm) dan
Ng Hian Foen (alm) memiliki keturunan 5 orang anak laki-laki dan 2 anak
perempuan,yang bernama,Tjhin Nam Tjon (alm), Tjhin Swi On (alm), Tjhin Nam
Tjhiung (alm), Tjhin San Mey (alm), Tjhin Nam Yung, Efendi Tanamas, dan Tjhin
Nam Kin.
Menurut Abot, dari 7 orang anak kakek dan neneknya hanya 3
orang lagi yang masih hidup. Menurut pengakuan Abot kepada wartawan Medikomonline setelah dirinya mengetahui
bahwa harta warisan orangtuanya benar telah dijual oleh salah seorang pamanya, dirinya
mencoba menghubungi sang pembeli lewat handphone dan SMS kepada sang pembeli
karena pengakuan Abot mengenal TN. Dari hasil pembicaraan dengan TN, TN
bersedia berbicara dengan kekeluragaan dengan Abot, akan tetapi karena AN masih
berada diluar kota TN minta waktu 1 Minggu untuk bisa dapat bertemu, akan
tetapi selama 2 Minggu ditunggu TN tidak kunjung datang dicoba dihungi berulang-ulang,
AN tidak mau menjawab. Pengakuan Abot dirinya sangat kecewa dan merasa
dipermainkan oleh TN.
”Saya menunggu di Koba selama 3 Minggu, tadinya saya berharap
permasalahan ini bisa dibicarakan secara kekeluargaan, karena TN sangat tahu
betul silsilah dan mengenal keluarga kakek dan nenek serta paman saya karena
sama-sama tinggal di Koba,” ungkap Abot dengan rasa kecewa.
Melihat itikad baik dari TN yang sampai saat ini tidak ada, Abot
berencana akan membawa permasalahan ini kejalur hukum dan telah menunjuk
pengacara untuk mengusut tuntas permasalahan ini.
“Saya juga bingung dan tanda tanya bagaimana bisa mungkin
bisa mengadakan transaksi jual beli harta warisan dilakukan oleh satu orang, sedangkan
kami semua tidak pernah tahu dan dilibatkan. Ini jelas ada permainan dan
melanggar aturan hukum, selama tidak ada itikad baik dari pihak manapun
termasuk dengan paman saya yang telah mengaku anak tunggal dari dari kakek dan
nenek saya, untuk menyelesaikan persoalan ini saya akan melaporkan hal ini
kepada pihak yang berwajib. Saya sebagai cucu dan keluarga yang lain tidak akan
diam,” ungkap Abot.
Hasil penelusuran wartawan Medikomonline dilapangan, bahwa peristiwa jual beli harta warisan
yang ada di Koba Kabupaten Bangka Tengah benar telah terjadi. Menurut pengakuan
Yunus Tanamas yang ditemui wartawan di rumahnya di daerah Daan Mogot Jakarta, mengakui
dengan terus terang apa yang telah dilakukan. Bahkan Yunus Tanamal mengaku
harta warisan peninggalan orang tuanya tersebut telah di jual kepada TN sekitar
10 Tahun yang lalu sebesar Rp 1,5 milyar dan dari semenjak merima uang dari
penjualan harta warisan dimaksud dirinya dan keluarganya tinggal di Jakarta.
Ketika ditanya wartawan dasar jual beli dengan pihak TN, Yunus
Tanamal menjelaskan bahwa ketika orang tuanya (Tjhin Moy Hie dan Ng Hian Foen) masih
hidup sertifikat sudah dibuatkan atas namanya sendiri (Yunus Tanamal), ketika
didesak wartawan mengenai silsilah keluarganya yang sebaiknya keluarga yang
lain diberitau atau hasil penjulan harta warisan peninggalan dibagi dengan
kakak atau adiknya dirinya hanya mengaku pasrah. “Saya sekarang kondisinya
begini dan tidak bisa apa-apa lagi, saya pasrah mau dituntut juga,” imbuhnya.
Dipihak lain informasi yang didapat wartawan dilapangan, bahwa
TN adalah sosok yang tidak asing lagi bagi masyarakat Koba, TN adalah bos
tambang timah yang sukses. TN adalah Ketua Satuan Tugas (Satgas) penanganan
Tambang Timah yang diangkat oleh Pj Gubenur Pangkal Pinang Ridwan Djamaluddin.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer