Loading

Proyek Pembangunan Gedung Rawat Jiwa Intensif Rumah Sakit Jiwa Propinsi Jawa Barat Diduga Kuat Ada Permainan Panitia


Penulis: Fredy Hutasoit/Editor: Mbayak Ginting
1 Tahun lalu, Dibaca : 2895 kali


PT. Pubagot Jaya Abadi belum menyelesaikan Pembangunan Gedung Rawat Jiwa Intensif UPTD Rumah Sakit Jiwa Propinsi Jawa Barat. (Foto: Medikomonline)

BANDUNG, Medikomonline.com - Pembangunan Gedung Rawat Jiwa Intensif UPTD Rumah Sakit Jiwa Propinsi Jawa Barat yang terletak di Jalan Kolonel Masturi Km 7 Kabupaten Bandung Barat diduga kuat sarat dengan permainan antara panitia LPSE dengan pihak kontraktor.

Pada awalnya pengumuman pada LPSE Jawa Barat tanggal 26 Mei 2022 dengan nilai pagu paket Rp.25.000.000.000, tanggal pembuatan 18 April 2022, harga perkiraan sendiri (HPS) dengan nilai Rp.24.794.182.149 tahun anggaran 2022 APBD  Propinsi Jawa Barat pada satuan kerja Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat.

Lelang yang  diikuti oleh  kurang lebih 34 perusahaan ini dimenangkan oleh PT. Pubagot Jaya Abadi yang beralamat di Jakarta dengan nilai penawaran Rp.19.835.345.719.


PT. Pubagot Jaya Abadi belum menyelesaikan Pembangunan Gedung Rawat Jiwa Intensif UPTD Rumah Sakit Jiwa Propinsi Jawa Barat. (Foto: Medikomonline)

Penelusuran wartawan di lapangan bahwa sampai saat ini proyek pembangunan dimaksud belum kunjung selesai, padahal diduga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) telah memberikan perpanjangan waktu selama 50 hari. Namun sampai berita ini diturunkan, pembangunan Gedung Rawat Intensif belum juga rampung.

Salah satu kontraktor yang ikut peserta lelang yang ditemui wartawan yang tidak mau disebut namanya mengatakan, ”Bagaimana tidak bermasalah, karena dari awal panitia (LPSE-Red) sudah mau bermain-main dengan kontraktor. Waktu itu kami dimintain 200 juta oleh oknum panitia supaya lelang bisa dimenangkan, pada saat itu kami tidak sanggup dan terakhir kami dengar bahwa perusahaan yang dimenangkan memberikan 300 juta. Soal benar tidaknya hanya merekalah yang tahu.”


PT. Pubagot Jaya Abadi belum menyelesaikan Pembangunan Gedung Rawat Jiwa Intensif UPTD Rumah Sakit Jiwa Propinsi Jawa Barat. (Foto: Medikomonline)

Hasil penelusuran wartawan ke UPTD Rumah Sakit Jiwa terakit proyek pembanguan dimaksud, memang betul belum selesai. Beberapa pekerja yang diwawancarai dengan rawut wajah yang terlihat sedih menyampaikan, ”Kami sudah 4 bulan belum digaji, bahkan setiap mau berbuka puasa juga kami tidak ada uang. Kami ada 9 orang lagi di sini selalu menunggu pihak perusahaan, tapi tidak pernah datang. Yang paling menyedihkan, saya sampai bermasalah dengan istri, karena istri mau minta bercerai karena waktu munggahan tidak bisa pulang bawa uang dengan beberapa orang keluarga  istri yang ikut kerja dengan saya. Kami dari Tasikmalaya.”

Dalam waktu yang sama salah seorang pegawai perusahaan Subkon yang mengerjakan Plapon Gedung juga mengeluhkan kondisi yang sedang dihadapi, karena sampai saat ini tagihannya belum dibayar oleh PT. Pubagot Jaya Abadi senilai kurang lebih Rp.200 juta.

PT. Pubagot Jaya Abadi belum menyelesaikan Pembangunan Gedung Rawat Jiwa Intensif UPTD Rumah Sakit Jiwa Propinsi Jawa Barat. (Foto: Medikomonline)

”Saya juga sudah bolak balik ke sini untuk menemui pemilik perusahaan, tapi belum ketemu. Kami sudah semakin khwatir tagihan kami tidak dapat dibayar, sedangkan upah pekerjanya saja sampai-sampai tidak bisa dibayar. Pernah kami tanya ke salah seorang dari perusahaan kenapa pekerjaannya tidak dilanjutkan, jawaban dari pihak perusahaan katanya uangnya sudah habis. Kalau minggu ini tidak ada kabar kemungkinan kami akan membongkar semua matrial yang sudah dipasang, habis dari pada sama sekali tidak dibayar ya terpaksa,” imbunya.

Informasi yang didapat bahwa PT. Pubagot Jaya Abadi diduga kuat hanya nama saja, namun yang mengerjakan adalah perusahaan lain, istilah yang sering didengar pinjam bendera.

Wartawan yang berulang-ulang menghubungi salah seorang panitia,dan mengirimkan WhatsApp, tetapi tidak dijawab alias tidak digubris.

Tag : No Tag

Berita Terkait