Penulis: Edison/Editor: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 1314 kali
CIBINONG,
Medikomonline.com - Aksi demontrasi mahasiswa yang tergabung
dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di depan pintu gerbang Kantor Bupati Bogor,
Kamis (18/09/2020) berakhir ricuh. Aksi demonstrasi ini terkait kejanggalan
proyek RSUD Leuwiliang.
Dalam demo tersebut anggota Satpol PP
Kabupaten Bogor melakukan kekerasan terhadap mahasiswa saat unjuk rasa soal
dugaan kejanggalan proyek gedung milik RSUD Leuwiliang.
Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan
Mahasiswa Islam dan Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) ini bahkan sempat
disandera dan dipukuli sejumlah anggota Pol PP.
Dalam video yang viral, kekerasan
fisik terhadap mahasiswa yang diketahui bernama Satia itu bermula saat
terjadi perdebatan keras dengan Pol PP. Sebelumnya, demo mahasiswa
dilakukan di luar pintu gerbang Kantor Bupati.
Kericuhan pecah setelah puluhan anggota Pol PP
keluar gerbang dan medesak peserta demo untuk bubar. Mahasiswa yang semula akan
melaporkan kasus RUSD Leiwiliang ke Kejari Cibinong, akhirnya kocar kocir
setelah Pol PP melakukan upaya paksa pembubaran.
Salah seorang mahasiswa bernama Satia yang mencoba
untuk tetap bertahan di lokasi demo belakangan mendapat tendangan keras
di bagian punggung.
Ketua aksi HMI, Komeng kepada wartawan
mengatakan kekerasan terhadap Satia tidak hanya terjadi satu kali.
“Setelah ditendang di bagian punggung, Satia sempat dibawa oleh banyak
anggota Pol PP untuk diinterograsi.
“Di situ Satia kembali dipukuli di bagian
dada, kaki dan di tangannya ada luka karena dianiaya,” jelas Komeng.
Menurutnya, kekerasan terhadap peserta aksi
demo merupakan tindakan pelecehan terhadap demokrasi dan hak bersuara. Apalagi,
aksi demo HMI dilakukan dengan cara damai meski yang disuarakan adalah
kasus penyimpangan dana APBD yang dikemas melalui proyek di RSUD Leuwiliang.
“Kita sangat menyanyangkan karena Pol PP
ini lebih mirip preman dari pada penegak Perda. Karena apa salahnya
dengan aksi demo dan kita sudah sampaikan surat pemberitahuan kepada
pihak Kepolisian,” tegasanya.
Komeng juga menegasakan akan memilih berseberangan
dengan Pol PP Kabupaten Bogor. “Dan nantinya kita akan bongkar dugaan permainan
permainan Pol PP. Jadi ini Pol PP bukan jadi pengayom, tapi milih tukang pukul
recehan,” tandasnya.
Sementara terkait Proyek RSUD Leuwiliang,
Komeng mengatakan, HMI akan terus mengawal kejanggalan proyek tersebut sampai
nanti ada proses hukum yang berjalan untuk mengetahui masalah sebenarnya.
Karena itu, lanjut Komeng, HMI melakukan unjuk
rasa sebagai aspirasi masyarakat untuk semua penegak hukum terkait kasus
tersebut. ”Kita akan tindak lanjuti dengan segera melaporkan kasus tersebut ke
Kejari Cibinong secepatnya,” pungkasnya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer