edie ns
3 Bulan lalu, Dibaca : 171 kali
KAB. BADUNG, Medikomonline.com – Warga Desa Cangkuang Kecamatan Rancaekek Kab. Bandung yang lokasinya bersebelahan dengan proyek pembangunan perumahan Mekar Loji Parahyangan menuntut segera dibangun saluran pembuangan air limbah untuk menghindari dampak banjir jika musim hujan tiba. Sebelum ada pembangunan perumahan sebenarnya sudah ada saluran yang pembuangan air limbah, namun oleh pengembang Mekar Loji Parahiyangan saluran tersebut ditimbun, sehingga masyarakat di sekitar proyek perumahan tersebut merasa khawatir jika turun hujan dapat dipastikan akan berdampak banjir. Apalagi posisi rumah warga desa saat ini, terutama warga yang tinggal di RW 11, RW 6 dan RW 8 Desa Cangkuang jauh lebih rendah dari permukaan perumahan.
Menurut Maman Santa, orang yang dituakan didesa itu
mengatakan, sudah ada saluran pengganti yang diberikan pihak pengembang yakni
disamping sebelah luar benteng dengan
ukuran panjamg 94 meter x 90 Cm. Warga
meminta agar pengembang mendahulukan pengerjaan saluran ini ketimbang membangun
benteng.
Maman juga
berpesan, agar pengembang memperhatikan lebar dan panjang saluran sebelumnya,
yang saat ini sudah di tertimbun. Jangan malah saluran pengganti lebih sempit
dari yang sebelumnya, karena menurut Maman saluran yang ditimbun itu milik
pemerintah kalau diabaikan ada
konsekwensi hukum di sana.
Dikesempatan terpisah, Kepala desa Cangkuang, Kec.
Rancaekek. Kabupaten Bandung, H Dadan Kardana dalam menanggapi permasalahan yang
dihadapi warganya menyangkut saluran limbah atau selokan, dirinya mengatakan, masyarakat harusnya
bertemu dengan pihak pengembang. “Masyarakat dengan pihak pengembang bikin
kesepakatan secara tertulis diatas materai, apa yang dituntut warga dan
kesanggupan pihak pengembang, harus tertuang disurat tersebut” ujar Kepala Desa, Rabu (14/8/24)
Menurut H Dadan Kardana, pihaknya
sudah memanggil pihak pengembang secara lisan. Tapi sampai saat ini belum pernah
datang. “Seharusnya siapapun kalau ada
kegiatan didesa ini, ya datanglah, soan. Ini kan belum pernah datang.
Pembebasan Perumahan itu ada 25 Ha, cukup luas, tapi pengembangnya belum pernah
soan ke sini sekalipun,” ujarnya.
Ketika
ditanya apakah dari pihak warga ada yang mengadu ke Desa, Dadan Kardana
mengatakan bahwa dari pihak warga pun belum pernah datang. “selama ini belum
ada konfirmasi ke Desa baik dari pihak warga maupun dari Pengembang. Desa siap
memfasilitasi. Silahkan adakan pertemuan antara warga dan pihak pengembang,
silahkan datang ke Desa,” ujar kepala Desa H Dadan Kardana (Medikom/ Buser
News)
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer