Penulis: Herz_Cms/Editor: Dadan Supardan
2 Tahun lalu, Dibaca : 3194 kali
KAB. CIAMIS, Medikomonline.com
– Demi
terwujudnya optimalisasi pemanfaatan tata guna air bagi para petani di areal persawahan
diperlukan sinergitas dan sumbangsih pemikiran dari semua pihak. Dalam hal ini pemerintah
melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy yang beralamat kantor di Jalan
Prof. Ir. Sutami No. 1, Karangpanimbal, Purwaharja, Kota Banjar, Provinsi Jawa
Barat akan melakukan perbaikan rehab irigasi di wilayahnya.
Tidak menutup
kemungkinan meski digelontorkannya anggaran yang cukup besar, namun jika dalam
pembangunannya tidak melibatkan banyak pihak atau tidak mau mendengar keluhan, masukan,
usul atau saran pendapat dari masayakat maka mustahil pembangunan nantinya bisa
berjalan sesuai harapan dan masalah yang sesungguhnya tidak teratasi.
Hal ini
diungkapkan, Balok Surya Jaya selaku Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pengguna
Air (GP3A) DI Lakbok Utara. “Apakah pembangunan jaringan irigasi DI Lakbok
Utara yang akan dikerjakan oleh dua kontraktor pemenang lelang DI Lakbok Utara
Paket 1 dan 2, mengedepankan skala prioritas?” tanyanya di acara sosialisasi
pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi Lakbok Utara, Rabu (26/01/2022) di Aula
Gedung Olahraga Desa Puloerang, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis.
Menurutnya,
pembangunan ini harus mengedepankan skala prioritas. Apa maksud skala prioritas
di sini adalah pekerjaan harus mengutamakan tingkat urgensitas atau masalah
pada pasokan air dari hulu ke hilir ini petani bisa mendapatkan sama rata, adil
dalam mendapat pasokan air.
“Di Lakbok Utara
ini akar persoalan adalah tidak sampainya pasokan air dari hulu ke hilir. Ini
yang menjadi masalah dari sejak dahulu. Jadi jika pembangunan setiap tahun
turun bahkan menggunakan anggaran yang cukup besar namun persoalan yang menjadi
dasar tidak diatasi/kerjakan maka ini pun pembangunan tidak akan berjalan
sesuai yang diharapkan,” katanya.
Diungkapkan, ada beberapa
wilayah di DI Lakbok Utara yang menurutnya tidak perlu dikerjakan, mengingat
kondisi lapangan masih relatif aman dan lancar. Seperti halnya pekerjaan
saluran di Pondok Huni dan masih banyak lagi.
Di sini, jelas Balok
Surya Jaya, bukan menyoal keberatan atau bukan istilah tidak mendukung
pekerjaan, pihaknya sebagai petani pengguna air akan tetap selalu mendukung
program BBWS Citanduy atau pemerintah lainnya dalam hal pembangunan sepanjang
itu untuk menanggulangani atau menyelesaikan masalah tata guna air.
“Apalagi
keberadaan kami sebagai kelompok tani atau gabungan pengguna air merupakan
bagian mitra dan keberadaan kami pun dilandasi peraturan yang jelas,” katanya.
Dirinya meminta
kepada BBWS Citanduy dan Kontraktor nantinya bisa mendengar keluhan, usulan
yang seharusnya dikerjakan dari prioritas tadi.
Lebih lanjut,
Balok Surya Jaya mengatakan pada dasarnya persoalan pada aliran air adalah
tidak sampainya pasokan air dari hulu ke hilir. Hal itulah sebenarnya yang jadi
masalah dan yang harus menjadi dasar menentukan titik pekerjaan mengedepankan
skala prioritas pada pembangunan irigasi DI Lakbok Utara.
“Maka perlu
komunikasi dan sinergisitas satu sama lain. Kebetulan perbaikan jaringan
irigasi Lakbok Utara di sini sudah akan dikerjakan. Untuk itu, kami memohon
pihak terkait baik BBWS Citanduy ataupun dengan rekanan nantinya akan mengerjakan
pekerjaan kami dilibatkan karena kami tahu betul titik mana yang menjadi
tingkat urgensitas bagi pembangunan yang akan dikerjakan dalam dekat ini. Agar
tepat guna dan sasaran sebagaimana mestinya,” katanya.
Lebih jelas, Balok
Surya Jaya kepada Medikomonline.com mengatakan,
“Tolonglah dinas dalam hal ini BBWS Citanduy bisa mendengar keluhan, saran atau
masukan dari kami selaku pengguna air pada asupan/suplay ke sawah kami.”
Contohnya lagi
pada titik BPH/DPT 0 ke BPH/DPT 3 itu menurutnya tidaklah masuk kategori skala
prioritas, karena posisi saat ini relatif aman dan lacar.
“Di musim hujan
gini saja, aliran air tidak sampai ke hilir. Apalagi musim kemarau. Bukan hanya
pada titik Pondok Huni saja yang kategori tidak skala prioritas, masih banyak
lagi seperti wilayah Kertajaya, Tambakreja, bahkan daerah Sukamulya, termasuk
Kalapa Sawit di titik-titik tertentu belum tersentuh pasokan air sampai hilir
sekarang ini,” katanya.
Dirinya
menyebutkan kembali, kok sepertinya membuat data ploting pekerjaan seenaknya
sendiri. Sebagai pengguna air itu sendiri para petani. Jadi, pihaknya ini sudah
jenuh untuk membicarakan masalah teknis seperti itu, mengingat menurutnya apa
yang selama ini disampaikan seperti tidak didengar alias digubris.
Lebih jauh ia mengungkapkan,
jika BBWS Citanduy dalam hal ini melakukan pembangunan terutama KSO di mana ada
pekerjaan yang mesti disubkontrakkan, ini harus menggandeng kelompok pengguna
air dalam hal pekerjaannya nantinya dilibatkan. Karena memang para petani yang
mengetahui persis persoalan di lapangan. Dan ini nantinya bisa berkooridinasi
dengan para P3A di masing-masing wilayah.
“Jangan jadikan kami sebagai penonton saja pada proyek pembangunan rehabilitasi jaringan irigasi DI Lakbok Utara ini dan ini sudah dua tahun ke belakang hanya sebagai penonton, padahal sejatinya pengguna air ini adalah kami para petani,” ujarnya.
Andi Sulistiono, S.T., M.Eng, PPK Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi dan Rawa SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air BBWS Citanduy.
Menanggapi hal
demikian Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Irigasi dan Rawa SNVT Pelaksanaan
Jaringan Pemanfaatan Air, Andi Sulistiono, S.T., M.Eng saat dimintai keterangan
oleh Medikomonline.com mengatakan, pada intinya setiap saran, masukan atau
pendapat akan diterima dan ditampung. Untuk selanjutnya akan langsung
menerjunkan petugas ke lapangan guna melakukan cek lapangan.
“Jika memang itu
benar dan memungkinkan untuk perlu dilakukan pekerjaan, maka pasti akan kami
lakukan pekerjaan atau penanganan. Apalagi pada pola pekerjaan di sini ada kata
istilah mutual cek penghitungan atau pengukuran lapangan kembali. Maka di situ
nanti pasti akan kami tangani,” ulangnya tegas.
“Di sini kami pun akan
terus melakukan koordinasi dan membutuhkan masukan dari pihak manapun termasuk
masyarakat agar apa yang menjadi usulan masukan ini akan kami lakukan
pengecekan kembali guna dilakukan pembangunan,” katanya.
Menurutnya,
pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi Lakbok Utara ini penekanan kerjaannya
pada jaringan irigasi.
Dirinya berharap dan meminta ke semua pihak dan masyarakat agar senantiasa mendukung pembangunan. Jangan sampai ada yang menghalang-halangi atau menghambat demi lancarnya pekerjaan. Karena ini semua nantinya untuk masyarakat.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer