Loading

Dengan "PROGRAM HARUM MADU" Inflasi Global Tak Berdampak ke Perekonomian Masyarakat Kersamanah


Reporter: A Rohman
1 Tahun lalu, Dibaca : 365 kali


Camat Malangbong Muhrom Suhandi saat diwawancara

GARUT, medikomonline.com – Pemerintah Kecamatan Kersamanah mengoptimalkan program Halaman Rumah Bermanfaat (Harum Madu), khususnya bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Kersamanah, guna menjaga ketahanan pangan dan membantu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat di desa yang ada di wilayah Kecamatan Kersamanah, sehingga bisa meringankan beban ekonomi masyarakat.

Sebagaimana diungkapkan Camat Kersamanah Muhrom Suhandi, Rabu 2 Agustus 2023 di Kantor Desa Kersamanah Kecamatan Kersamanah Kabupaten Garut, “Yang pertama kita melihat dari surat edaran menteri terkait dengan prioritas di surat. Di situ bahwa dana desa itu harus digunakan sebesar 20% untuk kegiatan ketahanan pangan, kedua diperkuat dengan surat edaran Bupati terkait Harum Madu, maka semua desa Alhamdulillah di Kecamatan Kersamanah sudah menganggarkan dana untuk kegiatan harum madu mulai dari awal tahun 2023 ini. Dan pada hari ini kita memang setelah dipilih harum madu dari tingkat kecamatan, Desa Kersamanah mewakili ke Kecamatan Kersamanah, ke tingkat Kabupaten Garut, yang insya Allah nanti sore juga miniatur-miniatur rumah akan tampil di alun-alun Kabupaten Garut.”

Selanjutnya, jelas Muhrom Suhandi, terkait dengan manfaat ini besar sekali, karena selama kemarin terkait dengan keadaan inflasi yang sangat luar biasa, sehingga dengan adanya harum Madu ini sangat menyenangkan.

“Kabupaten Garut yang mendapatkan reward dan mendapat hadiah dari Kementerian Keuangan dan Menteri Dalam Negeri, dan Kabupaten Garut masuk juara 1 penanganan inflasi terbaik se-Indonesia,” tutur Muhrom Suhandi.

Kabupaten Garut mendapatkan inflasi menang animasi terbaik se-Indonesia itu karena memang dengan program Harum Madu, dengan program-program kegiatan swasta, dengan pemerintah sehingga inflasi di Kabupaten Garut tidak terasa.

“Alhamdulillah mendapatkan reward dari pusat terkait dengan penanganan inflasi yang sangat luar biasa, di lain pihak inflasi itu terasa sekali, misal dengan harga-harga naik kemarin selama bulan Romadhon dan Iduladha memang sangat luar biasa di lain kabupaten, tetapi di Kabupaten Garut tidak terasa dengan adanya inflasi tersebut,” ucap Muhrom Suhandi.

Dikatakan pada waktu penilaian di 6 desa mulai dari Desa Girijaya, Desa Sukamaju, Desa Mekaraya, Desa Nanjungjaya, Desa Sukamerang dan Desa Kersamanah semua dikontrol. Ternyata dirasakan sekali oleh masyarakat, kemarin banyak sayuran yang ada di depan rumah sehingga mereka kalau beli atau beli cabe lah tidak merasakan sulit, karena mereka saling berbagi.

“Termasuk ada saudaranya yang datang dari kota. Mereka bisa memberikan oleh-oleh sayuran daratan. Baik itu sayuran ataupun jenis tanaman lainnya sehingga menjadikan masyarakat akan manfaat dari Harum Madu itu,” jelas Camat Muhrom. 

Lanjut Muhrom Suhandi, untuk ketahanan pangan di tahun 2023 malah lebih 20%, karena dari Dana Desa itu digunakan untuk program Harum Madu. Untuk tahun 2022 - 2023  ketahanan pangan bisa saja untuk peternakan atau jalan-jalan yang menuju ke tempat pertanian, dengan menggunakan Dana Desa sekitar 50 jutaan.

Terkait dengan anggaran yang masuk ke APBDes untuk program ketahanan pangan, berdasarkan hasil musyawarah di desa, memang tidak semua masyarakat dihadapkan pada masalah, tetapi baik RT/ RW minimal sampai dengan para lembaga yang ada di desa itu dihadirkan sebagai perwakilan desa untuk memberikan pengarahan kepada warga.

Dan pengalokasian untuk ketahanan pangan itu berasal dari Desa, tetapi memang ada rambu-rambu dari Kementerian terkait dengan prioritas. Kalau prioritas itu yang pertama memang itu tidak boleh dimusyawarahkan dari ketahanan pangan 20% minimal, itu harus dilaksanakan karena merupakan surat edaran, termasuk prioritas yang harus dilaksanakan. Contoh misalkan kemarin dari Dana Desa itu harus ada BLT, bisakan sekian persen, terus termasuk harus ada ketahanan pangan sekian persen, itu harus ada karena sebanyak sekian persen untuk BLT DD. Ketahanan pangan di antaranya termasuk bentuk kekerasan dan yang lain. Adapun kedalaman ketahanan pangan yang mau apa, itu berdasarkan musyawarah di desa. Dalam berita acara musyawarah termasuk dimasukkan di APBDes.  

Pembinaan Harum Madu ataupun kegiatan apa memang harus dialokasikan lebih awal sehingga untuk penanganan inflasi itu tepat. “Makanya kemarin saya lihat di desa-desa ada pelatihan juga terkait dengan tanaman sayuran dari beberapa desa, kelihatan ada pelatihan terkait dengan cara penanaman Harum Madura dari BPP dan UPTD Pertanian. Dan program ini menurut saya cepat tepat karena pertama ada pelatihan dulu, baru disosialisasikan ke masyarakat sehingga masyarakat bisa mengerti apa yang diharapkan dengan program Harum Madu. Dari hasil pertandingan kemarin Harum Madu dengan jenis tanaman-tanaman yang cepat panen, pertanian minimal 3 bulan harus sudah panen, sehingga berkelanjutan, apalagi banyak jenisnya seperti bawang daun, bawang merah, cabe, sosin, pakcoy, kangkung dan banyak lagi, yang penting cepat panen,” jelasnya.

Tag : No Tag

Berita Terkait