Loading

Kecaman Keras Ketua DPC GBNN Kabupaten Garut Atas Pernyataan Yandri dari Seorang Menteri yang tak Berdasar


Reporter: Abdul Rohman
11 Hari lalu, Dibaca : 79 kali


Abah Rohman

GARUT, Medikomonline.com - Viralnya pernyataan Menteri Yandri yang menyatakan di video tiktok @Lensa Jurnalis, adanya pemerasan oleh oknum LSM dan Wartawan Bodrek mendapat sorotan publik terutama di kalangan LSM dan wartawan. Pernyataan tersebut, dinilai tidak pantas dan terkesan tanpa dasar yang jelas, tanpa ada bukti yang reel dan konkret, terkesan mengada-ada, sehingga menimbulkan keresahan di kalangan LSM dan wartawan.

“Buktikan Pa kalau memang ada yang dinamakan Wartawan Bodrek yang meminta uang ke Kades atau perangkat des pada kami, jangan asal cuap aja. Karena seorang wartawan sebelum terjun ke lapangan itu jelas dibekali dengan etika dan kode etik kejunalistikan dan bernaung pada UU yang sama No 40 Tahun 1999. Jadi yang dikatakan bapak orang pintar ada wartawan Bodrek itu hoax belaka. Bapak jangan sampai menimbulkan kecaman berkepanjangan sehingga menjadi konflik kedepannya,” ungkap Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Garda Bela Negara Nasional (GBNN) Kabupaten Garut, Abah Rohman.

Abah Rohman, secara resmi mengeluarkan pernyataan mengecam keras pernyataan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Yandri Susanto. Pernyataan Menteri yang disampaikan dalam acara sosialisasi pada 1 Februari 2025 dan disiarkan melalui kanal YouTube Kementerian Desa tersebut dinilai sebagai generalisasi berbahaya yang dapat mencemarkan nama baik jurnalis dan LSM.

Dalam pernyataannya, Menteri Yandri menuding adanya oknum wartawan dan LSM yang kerap meminta uang kepada aparat desa, bahkan mengancam akan menangkap mereka. Ia juga menyebut praktik tersebut dapat mencapai jumlah fantastis jika terjadi di banyak desa. Meskipun meluncurkan aplikasi “Jaga Desa” untuk meningkatkan pengawasan, pernyataan Menteri ini menuai kontroversi karena dinilai tidak memiliki bukti konkret, dan menegaskan pula bahwa pernyataan tersebut tidak bertanggung jawab dan berpotensi merusak reputasi profesi jurnalis serta aktivis LSM yang bekerja secara profesional.

“Tolong Bapak buktikan ke lapangan, Kades mana yang dipinta uang oleh oknum Wartawan dan LSM. Jangan terkesan mengada -ada Bos. Kalau mau viral jangan mengorbankan dan memfitnah orang, buktikan bahwa Anda itu seorang menteri yang jujur dan pembela rakyat kecil, jangan cuma omon-omon doang,” jelas Abah Rohman.

“Jangan terkesan menuduh seluruh LSM dan wartawan sebagai ‘bodrek’ serta meminta mereka ditangkap tanpa bukti yang kuat adalah tindakan tidak profesional dan melanggar prinsip kebebasan pers,” tegasnya.

"Abah Rohman" juga mendesak Menteri Yandri untuk memberikan bukti konkret atas tuduhannya serta mendukung investigasi transparan terhadap dugaan penyelewengan dana desa. Menurutnya, kebebasan pers merupakan pilar penting dalam demokrasi, dan segala bentuk upaya pembungkaman terhadap suara kritis harus dihentikan.

“Bapak menteri jangan cuma bisa menilai oknum Wartawan dan LSM saja, tapi terjun langsung ke lapangan sejauh mana Kepala desa menggunakan dana di lapangan, apa sudah sesuai dengan aturan-aturan yang ditentukan pemerintah pusat? Kalau sudah mungkin tidak akan banyak kepala Desa yang mendekam di jeruji besi. Hai Bapak menteri, makanya kerja jangan cuma bisa menerima laporan di atas meja. Audit ke lapangan, tanya ke masyarakat langsung sejauh mana keterbukaan para kades dalam menerapkan dana yang digelontorkan pemerintah untuk membangun daerah dan SDM masyarakat Pa Menteri, kalau mau buka-bukaan,” tegas Abah Rohman.

Pihaknya berharap pemerintah tetap menjunjung tinggi prinsip demokrasi dan keadilan dalam menindaklanjuti kasus ini. Selain itu, ia mengingatkan agar isu ini tidak digunakan sebagai alasan untuk membatasi kerja jurnalis dan LSM yang memiliki peran strategis dalam mengawasi penggunaan dana desa serta memastikan transparansi pemerintahan.

Abah Rohman juga menyerukan kepada semua pihak untuk tetap mengedepankan supremasi hukum dan tidak terjebak dalam stigma negatif terhadap jurnalis dan aktivis yang menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab demi menjaga kondusivitas dan keutuhan NKRI,” pungkas Abah Rohman. (Abdul R)

Tag : No Tag

Berita Terkait