Loading

Lokakarya Mini Lintas Sektor Ke-3 Puskesmas Karangmulya Dorong Sinergi dan Percepatan Penanganan Isu Kesehatan Prioritas


Manah/Agus
3 Hari lalu, Dibaca : 71 kali


MANAH/AGUS/MEDIKOMONLINE.COM Foto : Lokasi kegiatan Lokmin Linsek di Kebun Buah, Desa Karangmulya, Kamis (11/9/2025) Peserta : Puskesmas Karangmulya, Camat Bojongmangu, Polsek, Danramil, Sekretaris De

BOJONGMANGU, Medikomonline.com – UPTD Puskesmas Karangmulya menyelenggarakan Lokakarya Mini Lintas Sektor (Lokmin Linsek) Ke-3 Tahun 2025 pada Kamis, 11 September 2025, bertempat di Kebun Buah, Desa Karangmulya, Kecamatan Bojongmangu. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam mendukung program kesehatan masyarakat.

Kepala UPTD Puskesmas Karangmulya, drg. Prasetyaningtyas Agustrianti, MARS, atau yang akrab disapa dr. Fitri, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah hadir dan mendukung kegiatan ini.

“Kami sengaja memilih lokasi berbeda kali ini atas permintaan Pak Camat, agar kita lebih mengenal potensi lingkungan sekitar, seperti Kebun Lengkeng ini,” jelasnya.

Dalam sambutannya, dokter Fitri menekankan beberapa isu penting yang menjadi perhatian utama dalam kegiatan lintas sektor ini, yaitu:

1. Evaluasi Kerja Sama Lintas Sektor

Penting untuk mengkaji kembali efektivitas kolaborasi antar-sektor dalam pelaksanaan program kesehatan, serta mengidentifikasi tantangan dan kebutuhan dukungan dari mitra sektor lain.

2. Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI-AKB)

Tahun 2025 tercatat dua kasus kematian (satu ibu dan satu bayi) di wilayah Kecamatan Bojongmangu. Sebab penanganan kasus tersebut tidak sesuai dengan SOP. Dan target AKI-AKB adalah nol, sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

3. Screening TB (Tuberkulosis)

Puskesmas masih menghadapi tantangan dalam melakukan pelacakan kontak erat pasien TB. Edukasi dan dukungan masyarakat sangat dibutuhkan agar tidak ada stigma terhadap screening TB.

4. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

Kebutuhan gizi lengkap bagi ibu hamil menjadi perhatian, tidak cukup hanya dengan suplemen zat besi dan asam folat. Pemberian Makan Tambahan (PMT) di posyandu menjadi strategi penting untuk mendukung ibu hamil yang sehat. Dukungan desa dalam pengadaan PMT juga diapresiasi.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan lintas sektor sangat penting, mulai dari kegiatan posyandu, kunjungan rumah, hingga program edukasi di sekolah. Walaupun ada angka kematian ibu dan bayi di tahun 2025 ini di Kecamatan Bojongmangu, namun sudah di follow up dengan berkoordinasi Dinas Kesehatan dan Review Maternatal Perinatal (RMP) dilaksanakan di kantor Kecamatan yang mendapat apresiasi karena dinilai terlihat kekompakan dan sinergitas dari lintas sektor di Kecamatan Bojongmangu,” tambah dokter Fitri.

Sementara itu, Camat Bojongmangu, H. Shobirin, yang turut hadir dan membuka acara secara resmi, menekankan pentingnya kepatuhan pada Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam penanganan ibu hamil dan bayi.

“Kematian ibu dan bayi tidak boleh terjadi lagi. Ini bukan hanya tugas Puskesmas, tapi tanggung jawab bersama,” tegasnya.

Beliau juga menyinggung beberapa capaian dan kondisi wilayah Bojongmangu, termasuk ketersediaan beras dari hasil panen lokal, serta penguatan koperasi dan pengembangan desa presisi enam desa unggulan. Dan salah satunya desa presisi adalah Desa Bojongmangu.

Kegiatan ditutup dengan diskusi dan masukan dari para peserta, yang terdiri dari unsur pemerintah desa, lintas sektor, tokoh masyarakat, serta kader kesehatan.

Dengan mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim”, Camat Bojongmangu resmi membuka kegiatan Lokakarya Mini Lintas Sektor Ke-3 Tahun 2025. (Manah/Agus)

Tag : No Tag

Berita Terkait