Penulis: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 1009 kali
DEPOK, Medikomonline.com – Simulasi
sistem pemberian Vaksin COVID-19 dilaksanakan di Puskesmas Poned Tapos, Kota Depok,
Kamis (22/10/2020). Simulasi ini dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat (Jabar).
Gubernur
Jabar Ridwan Kamil langsung memantau pelaksanaan simulasi tersebut. "Simulasi ini akan mengetahui satu
puskesmas dapat melakukan penyuntikan berapa kali. Misal sehari 100 orang, kami
hitung berapa jumlah puskesmas di Depok. Lalu, dikalikan jumlah sasaran yang
ditargetkan. Itu pentingnya simulasi ini," kata Kang Emil, panggilan akrab
Ridwan Kamil.
Simulasi
ini bertujuan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk vaksinasi COVID-19,
dan jumlah warga yang disuntik dalam sehari. Selain itu, simulasi merupakan
respons cepat terhadap pembelian vaksin oleh pemerintah pusat.
Kang
Emil mengikuti semua rangkaian simulasi, mulai dari screening, cuci tangan,
pemeriksaan administrasi, pemeriksaan kesehatan, proses penyuntikan, sampai
menunggu 30 menit untuk melihat reaksi vaksin.
Menurut
Kang Emil, pihaknya akan membuat sejumlah skenario untuk vaksinasi. Jika
kapasitas Puskesmas dinilai kurang, pihaknya akan menyiapkan gedung-gedung
publik sebagai tempat penyuntikan vaksin.
Begitu
juga apabila tenaga kesehatan vaksinasi kurang, Pemda Provinsi Jabar akan
membuka pendaftaran relawan tenaga kesehatan dengan sejumlah kriteria.
"Nanti
ketahuan jumlah orang perhari yang divaksin. Apakah jumlah puskesmas yang ada
di Depok dan Jabar cukup? Kalau tidak cukup, berarti gedung serbaguna, gedung
olahraga, dan gedung lain akan kita jadikan tempat vaksinasi,"
ucapnya.
"Kalau
jumlah tenaga vaksinnya juga tidak cukup, berarti kita buka relawan sesuai
kriteria untuk jadi penyutik dan tim panitia," imbuhnya.
Sebanyak
9,1 juta warga di Republik Indonesia rencananya akan divaksinasi pada November
hingga Desember 2020 dengan vaksin yang dibeli pemerintah pusat dari tiga
produsen vaksin luar negeri.
Kang
Emil mengatakan, Kota Depok diproyeksikan menjadi daerah pertama di Jabar yang
melakukan vaksinasi COVID-19. Setelah itu, empat daerah lain di kawasan Bogor, Depok,
Bekasi (Bodebek) akan melakukan vaksinasi COVID-19.
Pemda
Provinsi Jabar mengajukan alokasi bagi 3 juta warga Jabar khususnya untuk
wilayah Bodebek karena merupakan daerah epidemiologi tinggi.
"Kewenangan
untuk menentukan jumlah alokasi vaksin untuk setiap provinsi itu tetap berada
di pemerintah pusat," kata Kang Emil.
Vaksinasi
COVID-19 diprioritaskan bagi orang yang berisiko tertular, seperti tenaga
kesehatan di rumah sakit rujukan, tenaga kesehatan di laboratorium rujukan
COVID-19, dan TNI/Polri.
Kang
Emil mengatakan, vaksinasi dilakukan kepada warga yang berusia 18-59 tahun.
Warga yang berusia di luar rentang tersebut, katanya, akan disuntik vaksin
apabila mendapat rekomendasi dari dokter.
"Untuk
yang diluar umur itu (18-59 tahun) harus menggunakan rekomendasi dari dokter.
Karena vaksin yang diteliti ini tidak ada relawan usia balita, dan lanjut
usia," ucapnya.
Menurut
Kang Emil, vaksinasi COVID-19 akan menguras waktu dan tenaga yang banyak. Oleh
karena itu, persiapan yang matang diperlukan.
"Prosesnya
rumit, tapi lebih baik jadi masyarakat yang siap daripada nanti jadi
keteteran," ucapnya.
Kang
Emil mengatakan, dengan adanya penyuntikan vaksin COVID-19 pada
November-Desember 2020, virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 tidak langsung menghilang.
Masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M sampai kondisi
pulih.
"Seperti cacar di dunia setelah divaksin
grafik turun. Begitu juga COVID-19. Tidak akan hilang langsung 100 persen
karena bertahap. Yang pasti warga Depok kami prioritaskan sebagai kota pertama
dapat vaksin ini," katanya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer