Penulis: IthinK
3 Tahun lalu, Dibaca : 715 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com - Ketua Harian
Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan Kota Bandung
terus mewaspadai pergerakan kasus Covid-19. Apalagi angka persentase Bed
Occupancy Rate (BOR) di Kota Bandung mengalami fluktuasi. Pergerakan kasus ini
tidak terlepas dari gencarnya upaya Testing, Tracing, dan Treatment (3T) oleh
Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Bandung.
Ema mengaku selalu sigap mengantisipasi
setiap pergerakan pandemi Covid-19. Termasuk ketika kasus menanjak yang membuat
BOR di Kota Bandung mencapai angka di 90 persen.
“Kalau mengambil pola sebelumnya, kami minta
Kepala Dinas Kesehatan mengoordinasikan dengan seluruh pimpinan rumah sakit
untuk mengomunikasikan persiapan untuk menambah tempat tidur,” ucap Ema di
sela-sela peninjauan Pebelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) ke SD Santo Yusup
Bandung, Senin (7/6/2021).
Langkah berikutnya, yaitu mengakselesari
Satgas Penanganan Covid-19 di Kecamatan untuk menyediakan tempat isolasi
mandiri (Isoman). Saat ini, di Kota Bandung sudah tersedia 50 tempat isolasi
mandiri yang tersebar di 19 kecamatan.
“Kemudian yang kedua kita dorong di setiap
kecamatan itu untuk mengoptimalkan tempat Isoman, terutama bagi masyarakat yang
OTG. Karena menurut ahli kesehatan yang bergejala ringan sebetulnya bisa
isoman,” lanjutnya.
Di samping mengakselerasi tempat isolasi
mandiri di kewilayahan, Ema juga memastikan Dinas Kesehatan Kota Bandung tengah
menjalin komunikasi dengan sejumlah pengelola tempat untuk menambah lokasi
ruang isolasi terpadu.
“Isolasi di angka 80 sekian, sekarang kita
sedang negosiasi rencana untuk menambah tempat isoman. Kan ada dua, awalnya ada
tiga tapi kemarin sudah selesai. Sekarang ada keinginan untuk kita perpanjang,”
jelasnya.
Ema memaparkan, BOR Kota Bandung yang
sekarang berada di angka 79 persen memberikan indikasi bahwa pasien dengan
bergejala cukup berat. Meski begitu, dia memastikan kasus di Kota Bandung masih
tertangani dengan baik.
“BOR kita 79 (persen), memang dulu pernah di
angka 93 (persen), tapi sekarang menaik. Artinya yang bergejala bertambah. Tapi
positifity rate kita di angka 6,9 artinya ini sudah lebih baik,” ulasnya.
Ema mengungkapkan, yang harus diperhatikan
dalam membaca angka BOR ini tidak secara keseluruhan rumah sakit dihuni oleh
pasien yang berasal dari Kota Bandung. Sebab, sebagai iIbu Kota Provinsi, maka
angka tersebut juga mencakup seluruh pasien yang berasal dari luar daerah Kota
Bandung.
“Layanan kesehatan tidak berdimensi otonomi.
Sebetulnya angka kemarin 52 persennya itu penduduk Kota Bandung, sementara 48
persen penduduk di luar Kota Bandung yang sekarang sedang di rawat rumah
sakit,” katanya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer