Penulis: IthinK/Editor: Mbayak Ginting
5 Tahun lalu, Dibaca : 903 kali
BANDUNG, Medikomonline.com – Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa
Barat dan Pemdaprov Maluku Utara sepakat melakukan kerja sama dalam 25 bidang.
Hal ini tertuang dalam nota kesepahaman bersama yang ditandatangani Gubernur
Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba di Gedung
Sate, Kota Bandung, Selasa (9/7/2019).
Kerja sama tersebut dilakukan untuk meningkatkan kolaborasi pembangunan antara
Jawa Barat dan Maluku Utara sekaligus mengoptimalkan sumber daya. Tujuannya,
tentu saja, supaya kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat kedua provinsi
tersebut meningkat.
Dalam sambutannya, Abdul Ghani Kasuba mengatakan bahwa pihaknya ingin belajar
ke Jawa Barat yang mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. Dia pun
menilai Jawa Barat sebagai provinsi maju, baik dari segi pembangunan
insfrastuktur maupun pelayanan publik.
“Atas dasar itu,
kami berkeinginan untuk membangun kerja sama dengan Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat,” lanjutnya.
Pada tahap awal,
kerja sama yang dijajaki dalam bidang Perikanan dan Pertanian. Maka,
ditandatangani pula kesepakatan kerja sama antara Kepala Dinas Perikanan dan
Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan
Provinsi Maluku Utara terkait andon penangkapan ikan.
Secara keseluruhan,
Pemdaprov Maluku Utara melibatkan setidaknya 22 Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) dalam kerja samanya dengan Pemdaprov Jawa Barat. “Kepada OPD yang lain
agar secepatnya menindaklanjuti dengan OPD Provinsi Jawa Barat dalam pembahasan
secara detail tentang isi kesepakatan,” ucap Abdul Ghani Kasuba.
Sedangkan, Emil –
sapaan akrab Ridwan Kamil mengaku bahagia dengan adanya kerja sama antarprovinsi
tersebut. Dengan tangan terbuka, kata Emil, Jawa Barat ingin saling belajar dan
berkolaborasi untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami dengan senang
hati, dengan tangan terbuka, ingin saling belajar terhadap saudara kami di
Maluku Utara,” ucapnya saat memberikan sambutan. “Dengan MoU ini saya meyakini
dimulai dari pimpinannya memberikan komitmen, setelah dengan semangat
ditindaklanjuti dan ujungnya adalah untuk kesejahteraan masyarakat,” lanjutnya.
Emil menambahkan,
kesejahteraan masyarakat berawal dari sebuah hubungan ekonomi. Hal itu perlu
didukung oleh investasi dan jaminan kondusivitas sosial politik dan keamanan.
“Kesejahteraan itu
datangnya dari sebuah hubungan ekonomi, bensinnya investasi. Investasi datang
kalau ada informasi yang memadai. Investasi kalau ada jaminan sosial politik
dan kondusivitasnya baik,” katanya.
Ruang lingkup kerja
sama tersebut meliputi bidang Perikakan dan Kelautan, Sosial, Pemberdayaan
Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Perkebunan,
Kehutanan, Pertanian, Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur, Pariwisata,
Lingkungan Hidup, Perhubungan, Energi dan Sumber Daya Mineral.
Kemudian, bidang Perindustrian dan Perdagangan, Pengembangan Sumber Daya Aparatur, Pengembangan Pelayanan Publik, Pengembangan Pendapatan Daerah, Pengembangan Teknologi Informatika, Penelitian Pengembangan dan Inovasi, Kependudukan dan Catatan Sipil, Pengadaan Barang dan Jasa, Inspektorat, Perpustakaan dan Kearsipan, dan bidang lain sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer