Loading

Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pengamat Komunikasi Desak Penguatan Pers Nasional


Penulis: Lucy
1 Bulan lalu, Dibaca : 188 kali


Pengamat Komunikasi sekaligus Direktur Eksekutif Brandstory Indonesia, Yons Achmad,

DEPOK, Medikomonline.com - Memasuki satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, berbagai evaluasi dan catatan muncul dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Pengamat Komunikasi sekaligus Direktur Eksekutif Brandstory Indonesia, Yons Achmad, yang menyoroti pentingnya penguatan institusi pers di Indonesia.

“Dalam satu tahun ke depan, saya kira pers perlu terus diperkuat. Pers bukan hanya menyampaikan fakta, tetapi juga memberi makna atas berbagai peristiwa, sehingga publik memperoleh informasi yang lebih utuh dibandingkan dengan media sosial,” ujar Yons.

Dalam Siaran Pers yang di terima media ini Senin ( 20 Oktober 2025), Ia menekankan bahwa pers merupakan institusi yang paling konsisten dalam menyuarakan isu-isu publik dan mengawal kebijakan secara objektif, berbekal argumen serta narasumber yang dipilih dengan ketat. Sebaliknya, media sosial kerap kali tidak menjalankan prinsip-prinsip jurnalistik.

“Media sosial memang bisa lebih cepat dalam menyebarkan informasi, tetapi sering kali mengabaikan proses verifikasi dan etika jurnalistik. Fokusnya hanya pada kecepatan dan viralitas, yang justru bisa menyesatkan publik. Pers bekerja dengan standar yang berbeda—ada proses verifikasi, ada tanggung jawab,” jelasnya.

Yons juga menyoroti kondisi institusi pers yang kian tergerus. Media televisi, radio, dan cetak mengalami penurunan signifikan, sementara kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap jurnalis terus meningkat. Menurutnya, hal ini perlu menjadi perhatian serius pemerintah.

“Jika institusi pers terus melemah, objektivitas informasi bisa tergantikan oleh dominasi media sosial yang cenderung subjektif. Ini berbahaya bagi kualitas demokrasi dan literasi publik,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa penguatan institusi pers adalah langkah mendesak. Pemerintah, menurutnya, perlu aktif berdialog dengan insan pers dan membangun kemitraan yang saling mendukung.

“Arus informasi harus dijaga kualitasnya. Kita butuh informasi yang bermutu, bukan sekadar konten receh atau bahkan sampah digital yang mendominasi media sosial,” pungkas Yons. (Lucy)

Tag : No Tag

Berita Terkait