Penulis: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 1114 kali
BANDUNG, Medikomonline
– "Jangan asal potong," demikian komentar anggota DPRD Provinsi Jabar
Daddy Rohanady. Ia menyampaikan hal itu (30/3/2020) seiring merebaknya isu akan
diberlakukannya pemotongan gaji ASN di lingkungan Pemprov Jabar.
Gubernur
Jabar Ridwan Kamil berencana memberlakukan kebijakan tersebut di tengah
merebaknya wabah yang disebabkan Covid-19.
Dana yang
terkumpul dari hasil pemotongan tersebut rencananya masih dikaitkan dengan
langkah-langkah penanggulangan merebaknya Covid-19 di Jawa Barat. Sayangnya,
pemotongan itu tidak dilakukan secara sukarela, tetapi diberlakukan kepada
setiap ASN, tanpa pandang bulu.
Masalahnya,
banyak ASN yang SK-nya masih "disekolahkan/nyantri" di bank.
Walhasil, ada ASN yang kalau melihat slip gajinya, angkanya sudah sangat
minimal --kalau tidak boleh dikatakan mendekati nihil. Memang, mereka masih
mendapat penghasilan lain berupa Tunjangan Kinerja Dinamis (TKD).
Langkah
pemotongan gaji ASN itu lantas menuai kritik dari banyak pihak, kecuali ASN
yang memang sulit melawan. Padahal, tidak semua ASN menerima diberlakukannya
kebijakan tersebut. Namun, mereka tak berani mengutarakan hal itu.
"Kami di
DPRD tidak tahu berapa persisnya dana yang dibutuhkan untuk penanggulangan
Covid-19 di Jabar. Kan sudah dialokasikan Rp 5 triliun. Bahkan, untuk tahap
lanjutannya disiapkan Rp 13 triliun. Sayangnya, kami di DPRD belum tahu secara
rinci peruntukannya. Bahkan, sumber dana yang digeser peruntukannya untuk iti
pun belum dibahas. Saya kira, kalau masih kurang juga (dana untuk menanggulangi
Covid-19), jangan lantas asal potong gaji ASN," ujar Wakil Ketua Fraksi
Partai Gerindra tersebut.
Kebijakan
potong-memotong gaji memang bukan yang pertama kalinya dilakukan di Jabar.
Beberapa tahun lalu juga pernah dilakukan dalam konteks yang berbeda. Reaksi
yang muncul pun tidak berbeda.
"Idealnya,
memang pemotongam gaji ASN harus dikaji secara matang. Secara sederhana, kita
lihat-lihat dululah. Tanya dulu ASN yang bersangkutan. Tidak bisa juga lantas
asal potong. Kita juga tahu, dalam kondisi seperti ini mereka butuh bekal untuk
menghadapi situasi selama work from home (WFH),” ujar dewan asal dapil
Cirebon-Indramayu itu.
"Jadi,
menurut saya, jangan asal potong," pungkasnya.
Lantas,
apakah Gubernur Ridwan Kamil tetap akan memberlakukan pemotongan gaji ASN? Kita
tunggu kelanjutannya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer