Penulis: IthinK
4 Bulan lalu, Dibaca : 279 kali
SUMEDANG, Medikomonline.com - Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat mendorong dinas terkait agar senantiasa memperhatikan hutan yang lahannya kritis untuk segera diperbaiki. Sebab Komisi II melalui anggota di wilayah daerah pemilihannya masing-masing akan terus mengawal dan mengawasi keberadaan lahan hutan yang kritis tersebut.
Peran serta dan keterlibatan semua pihak memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga kelestarian hutan dan bukan hanya memanfaatkannya saja tanpa mempedulikan konservasi dan pemulihan hutan.
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Tia Fitriani dalam pembahasan KUAPPAS Tahun Anggaran 2025 menyebutkan, program-program dari Kementerian Kehutanan dan Dinas Kehutanan di Jabar yang salah satunya upaya mitigasi bencana melalui program penyediaan bibit tanaman untuk dilakukan reboisasi di semua lahan kritis hutan di Jawa Barat harus didukung sepenuhnya.
Selain itu, kata Tia, pembibitan tersebut dimaksudkan agar penerima manfaatnya tepat sasaran dimana saja lokasi yang memang benar-benar membutuhkan bantuan pembibitan yang diperuntukan serapan air di kawasan lahan kritis tersebut.
“Masalah lahan kritis ini diibaratkan bola salju yang terus membesar, jika kita memang tidak peduli dengan kondisi lahan kritis saat ini, apalagi di daerah yang kondisi tanahnya labil. Kan masyarakat juga yang terkena dampaknya,” ujar Tia seusai mengikuti rapat di UPTD Sertifikasi Perbenihan Tanaman Hutan, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Rabu (17/7/2024).
Tia mencontohkan, di Kabupaten Bandung banyak lahan yang beralih fungsi yang dimanfaatkan masyarakat secara massif untuk perkebunan tanaman sayuran yang jelas-jelas jenis tanaman sayuran tidak akan bisa menahan resapan air ketika curah hujannya tinggi dan menyebabkan daerah di bawahnya menjadi terendam atau terjadi banjir.
“Ketinggian tertentu berubah menjadi lahan sayuran, dan itu menjadi salah satu penyebab Kawasan di dataran rendahnya menjadi terendam banjir,” kata Tia.
Tentunya harus ada terobosan, lanjut Tia, dalam pemanfaatan lahan tersebut agar tidak secara massif pengelolaan untuk tanaman sayuran tersebut. Tetapi ada pembibitan tanaman keras atau tanaman hutan yang mampu meresap air curah hujannya cukup baik.
Selain itu, misalnya masyarakat yang mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa tanaman buah-buahan yang memiliki waktu panen relative singkat dapat dimanfaatkan dengan baik.
“Dengan kata lain, masyarakat juga harus berperan aktif untuk menjaga kelestarian hutan dengan mengikuti program pembibitan tanaman buah ini, hasilnya untuk masyarakat petani tetapi kelestarian hutannya juga terjaga dengan baik,” pungkas Tia.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer