Penulis: Nanang/Editor: Mbayak Ginting
2 Tahun lalu, Dibaca : 464 kali
SUMEDANG, Medikomonline.com
- Teknologi
informasi adalah alat untuk menyejahterakan masyarakat, termasuk menurunkan
angka stunting dan kemiskinan serta meningkatkan perekonomian.
Demikian diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten
Sumedang Herman Suryatman sebagai narsum (narasumber) pada kegiatan
'Benchmarking' Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dengan platform
Digital Services Living Lab bagi 62 Kota dan kabupaten di Hotel Grand Mercure
Kemayoran Jakarta, Selasa (1/11/2022)
Acara ini diinisiasi Kementerian Dalam Negeri RI
bersama dengan Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas),
Pemda Kabupaten Sumedang beserta unsur lainnya.
Herman mengungkapkan, komitmen pimpinan dan Pemda
ialah berbagi dengan daerah lain, dimana sekitar 60 kabupaten/kota kurang telah
datang ke Sumedang untuk studi banding.
"Kami ditantang oleh Pak Mendagri untuk berbagi
dengan kabupaten lain. Makanya kami bangun Platform Indonesia Digital Services
Living Lab di Sumedang ungkapnya.
Menurutnya, platform tersebut mengkombinasikan
pendekatan saintifik dan empirik serta leadership dan learning untuk
meningkatkan transformasi digital yang terlihat dari Indeks SPBE.
"Jadi masing-masing Sekda dan Kepala Dinasnya
kita dorong agar SPBE-nya melompat. Mudah-mudahan masing-masing bisa menembus
3,5 pada tahun 2025. Ini jadi piloting Kemdendagri dan Kemenpan RB dalam rangka
Smart Government dan meningkatkan Indeks SPBE," ujar Herman.
Sekda meyakini bahwa dengan berbagi akan membuat
Sumedang lebih hebat ke depannya sebagaimana filosofi "Sumedang Insun
Madangan. Aku lahir memberikan penerangan".
"Kita berbagi dengan 62 kabupaten/kota akan
belajar bukan hanya manual, tetapi digital di Sumedang melalui Platform
Indonesia Digital Services Living Lab," kata Sekda.
Terakhir Sekda mengatakan, kunci semua keberhasilan
yang diraih adalah komitmen yang sangat kuat dari pimpinan, baik dari Bupati
dan Wakil Bupati.
"Kunci utama yang ditunjang oleh kerja keras dari
birokrat dan masyarakat, termasuk DPRD," katanya.
Ia menambahkan, transformasi digital harus tematik ke
masyarakat dengan berorientasi tidak hanya output, tetapi outcome juga yang
"Kadeleu, Karasa, Karampa" masyarakat.
"Jadi inilah kolaborasi di Sumedang. Kalau bahasa
kaminya gotong royong, murah meriah, dengan layanan lebih cepat atau 'faster-,
lebih murah atau 'cheaper', dan lebih bagus atau 'better'," katanya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer