Loading

PKBM Wanoja Bina Aksara Diduga Sembunyikan Jumlah Peserta Didik


Penulis: Mala/Editor: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 1943 kali


PKBM Wanoja Bina Aksara. (Foto: sekolah.data.Kemdikbud.go.id/net)

SUBANG, Medikomonline.com - Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) tidak transparan mengenai jumlah peserta didik. PKBM merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat untuk masyarakat yang bergerak dalam bidang pendidikan.

 

Akan tetapi lembaga PKBM banyak disalahgunakan oleh oknum untuk mencari keuntungan dari peserta didiknya, bahkan untuk mengetahui jumlah peserta didik di lembaga tersebut pun tidak transparan.

 

Di Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) sudah jelas harus transparan. Seperti  yang terjadi di PKBM Wanoja Bina Aksara berlokasi di Kampung Susukan Girang, Desa Gunung Sari, Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang.

 

Ketua PKBM Mulyati saat dikonfirmasi di kantornya, Senin (9 /12 /2019), tidak mau menyebutkan jumlah peserta didiknya. "Untuk apa ingin mengetahui peserta didik, silahkan tanya  saja langsung ke Dinas Pendidikan. Semua data ada di sana,"  kata Mulyati.

 

"Kata Kabid PNFI juga kalau ingin mengetahui jumlah peserta didik harus ada izin dari kepala dinas, " ujar Teti ke Medikom.

 

Saat dikonfirmasi lewat telepon selulernya Kabid Pendidikan Non formal informal (PNFI) Maman Rohman mengatakan tentang PKBM. "Mengenai keterbukaan peserta didik, wartawan berhak untuk menanyakan jumlah peserta didik, tetapi lembaga juga punya hak untuk tidak menjawab jumlah peserta didik. Kalau ingin mengetahui  jumlah peserta didik datang saja ke dinas pendidikan, karena semua data siswa ada di sana. Semua ketua PKBM mereka sudah membuat pernyataan mengenai jumlah peserta didik dan kalaupun di suatu hari ada masalah, mereka siap bertanggung jawab, " kata Maman.

 

“Dan untuk mengetahui jumlah peserta didik  harus ada izin dari Kepala Dinas Pendidikan. Saya tidak bisa memberikan izin, karena harus ke Kepala Dinas Pendidikan,” katanya.

 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan H E Kusdinar ketika dikonfirmasi lewat telepon selulernya mengungkapkan, terkait pemaparan Kabid PNFI Maman Rohman, menurut Kusdinar semua tidak benar. 

“Kalau hanya ingin mengetahui jumlah siswa boleh saja, kenapa harus ditutupi. Kecuali kalau ingin melihat SPJ, baru itu tidak boleh karena sifatnya SPJ pribadi," kata Kusdinar.

Tag : No Tag

Berita Terkait