Loading

Seratus Guru dan Kepala Sekolah se Kecamatan Ciksel Ikuti Seminar UKS


Penulis: Agus/Manah
1 Tahun lalu, Dibaca : 449 kali


Saat pemberian sertifikasi terhadap narasumber kegiatan seminar UKS, bagi 100 guru dan kepala sekolah se Kecamatan Cikarang Selatan, Rabu (25/01/2023).

CIKARANG SELATAN, Medikomonline.com - Seratus Guru dan Kepala Sekolah se Kecamatan Cikarang Selatan (Ciksel) mengikuti seminar dan Webinar tentang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), yang diadakan oleh Pokjanal Posyandu, Puskesmas Sukadami dan Puskesmas Cibatu yang bekerjasama dengan PT. Kayaba Indonesia. Kegiatan tersebut dilaksanakan diaula Kecamatan Cikarang Selatan, pada Rabu (25/01/2023).

Camat Cikarang Selatan Agus Dahlan menuturkan, dirinya mendukung kegiatan UKS ini, semoga bermanfaat bagi peserta yang hadir.

"Saya berharap dengan adanya kegiatan seminar UKS ini, masyarakat Cikarang Selatan semakin meningkat kesehatannya," ucapnya.

Kepala Puskesmas Sukadami dr. Adi Pranaya mengatakan, hari ini telah dilaksanakan kegiatan pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) untuk guru-guru dan kepala sekolah se Kecamatan Selatan. Di mana kegiatan UKS ini adalah salah satu program kolaborasi antara Tim Penggerak UKS, forum anak, Puskesmas Sukadami dan Cibatu, pokjanal Posyandu Kecamatan dan PKK.

"Kegiatan Seminar atau Pembinaan UKS ini berkaitan dengan PKK dan  sekolah-sekolah itu sendiri, pembinaan guru UKS hari ini, sekaligus untuk merefresh mengenai kegiatan-kegiatan berkaitan dengan UKS, baik pengenalan status dan cara untuk mendapatkan status UKS dan tentu saja memberikan penghargaan untuk sekolah-sekolah yang sudah ramah anak dan juga sudah bagus uksnya," kata dokter Adi kepada awak media, usai acara, Rabu (25/01/2023).

Perlu diketahui bahwa kita mengadakan kegiatan pembinaan UKS terhadap para guru dan Kepala Sekolah,  bekerjasama dengan PT Kayaba Indonesia melalui CSRnya untuk mendukung kegiatan UKS di wilayah Kecamatan Cikarang Selatan ini. Bahkan telah ditandatangani MOU atau kerjasama dengan PT Kayaba dalam rangka mendukung pembinaan UKS. Termasuk didalamnya ada dokter kecil yang di harapkan agar nanti outputnya, sekolah yang sehat, sekolah yang cerdas, selama anak dan juga dokter kecilnya baik.

"Saya masuk Puskesmas Sukadami sejak tahun 2020 akhir, ketika itu sedang pandemi, nah ketika pandemi otomatis kegiatan di sekolah belum tatap muka karena masih di rumah yakni student from home, jadi artinya banyak kegiatan yang berkaitan dengan pembinaan UKS itu tidak dengan tatap muka tapi dengan online," terangnya.

Akan tetapi di Tahun 2022 ini setelah pandemi berkurang atau berakhir maka dimulai kembali pembinaan UKSnya di sekolah-sekolah dengan tatap muka. Untuk menerapkan dan menetapkan status maka dari tim Pembina UKS ini akan datang ke sekolah yang mengajukan dan setelah itu nanti ada SK dari camat sebagai pemimpin kepada Pembina UKS yang menerapkan sekolah tersebut layak atau tidak mendapatkan sertifikasi UKS dengan kategori tertentu di sekolah itu untuk kesehatan sekolah. Sebenarnya bias UKS terutama adalah pendidikan kesehatan ibu dan bapak guru yang dapat meningkatkan kesehatan lalu kemudian setelah itu adalah kesehatan lingkungan di mana sekolah yang sehat ini tidak ada resiko sampah, tidak ada resiko limbah, tidak ada resiko yang berkaitan dengan sesuatu yang sifatnya beresiko untuk kesehatan. Termasuk adanya sampah-sampah plastik, baru berikutnya lagi adalah pelayan kesehatan

"Jadi dengan adanya MOU antara UKS dan Puskesmas maka setiap siswa akan mendapatkan satu pemeriksaan untuk anak-anak baru masuk sekolah,"

Perlu diketahui selain seminar atau pembinaan UKS, ada juga pemeriksaan Hemoglobin (Hb) terhadap 100 peserta seminar, dan ternyata dari 100 peserta 10 persennya Anemia Sedang, yakni Hemoglobin kurang atau kurangnya Zat besi, sehingga menjadi lemah, lesu, letih dan loyo (4 L). 

Tag : No Tag

Berita Terkait