Loading

Calon Gubernur, Bupati, dan Wali Kota Butuh Uang Banyak (Seri Pemilukada Bagian 3)


Penulis: Dadan Supardan
6 Bulan lalu, Dibaca : 475 kali


Dadan Supardan

Oleh Dadan Supardan

(Koordinator Sekber Penggerak Perubahan untuk Keadilan/PPUK)

 

Butuh uang banyak untuk maju menjadi calon gubernur, bupati, dan wali kota. Itu sangat logis. Guna meraih suara pemilih sebanyak mungkin, ada cost politik yang mesti disiapkan. Dengan demikian, apakah calon kepala daerah yang paling banyak uangnya akan tampil sebagai pemenang? Jawabannya, belum tentu benar.

Beberapa alasan dapat menangkis asumsi bahwa calon tertajir melintirlah yang akan memenangi perhelatan pemilukada. Pertama, kepercayaan publik tidak akan dapat dibeli dengan rupiah. Artinya, calon kepala daerah yang bergelimang kekayaan tetapi tidak jujur dan tidak memiliki integritas jangan berharap akan dipilih masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat cenderung memilih calon yang berkarakter baik dan bervisi jelas untuk masa depan.

Kedua, terkait dengan hal pengalaman. Pengalaman politik seseorang tegak lurus dengan perjalanan dan kiprahnya di dunia politik. Berapa banyak pun seorang kandidat memiliki uang, tidak akan mampu membeli pengalaman.

Oleh karena itu, calon kepala daerah yang nirpengalaman sulit untuk meyakinkan pemilih bahwa dirinya merupakan figur yang tepat. Walaupun dalam kegiatan kampanye menggelontorkan banyak uang, akan kesulitan menarik simpati pemilih. Calon kepala daerah dengan pengalaman politik yang panjang dan rekam jejak baik akan lebih mudah meraih simpati masyarakat.

Jadi, investasi karakter dan pengalaman tak kalah lebih penting daripada uang. Untuk membangun pengalaman dan memperlihatkan karakter kepada publik tidak bisa dilakukan dengan cara sim salabim. Butuh proses panjang dan berkelanjutan. Selain itu, pengalaman dan karakter tidak bisa direka-reka.

Maka, sudahi kesimpulan yang menyatakan uang adalah segalanya dalam pemilukada. Uang sangat dibutuhkan tetapi bukan segala-galanya. Ada sisi lain selain uang sebagai faktor pendukung kemenangan. Visi misi yang jelas salah satunya. Mampu berkomunikasi dengan baik dan berdedikasi dalam memimpin masyarakat sisi lain berikutnya.

Perihal ada fakta politik figur ideal dikalahkan oleh sosok yang kurang pantas akibat permainan uang, itu dinamakan kecelakaan pemilu. Lebih jauh lagi bisa dikatakan kejahatan politik. Semua itu bisa terjadi jika masyarakat pemilihnya dalam posisi “sakit akut”.

 

Sumber: Buku Strategi Menang Telak Pemilu

Tag : No Tag

Berita Terkait