Penulis: Heru Pramono
9 Bulan lalu, Dibaca : 269 kali
Oleh Heru Pramono
(Wartawan Medikom
& Medikomonline.com Ciamis Jawa Barat)
Sebait syair
sakral mungkin ini sarat dengan isyarat zaman, di mana zaman fitnah tiba maka
terjadilah kepanikan nasional. Ketika kepanikan membanjiri dunia akademisi,
maka bendungan Kariba pun akan jebol oleh air bah kepanikan yang bercampur
limbah erosi sosial.
Perlu diketahui
bahwa bendungan Kariba berada di antara Zimbabwe dan Zambia, dua negara di
wilayah Afrika Selatan. Bendungan raksasa ini dibangun pada tahun 1950-an
dengan panjang 628 meter dan tinggi 128 meter. Air sebanyak 185 miliar meter
kubik dapat tertampung di situ.
Lalu siapa yang
mengawali dan siapa yang mengakhiri polemik yang sangat sensitif bernuansa
nasional ini? Pertanyaan ini sebagaimana ilustrasi telur dan ayam duluan mana.
Subyektivitas
membungkus keserakahan sekelompok elit negeri yang proletar dalam kutub untuk
menggugat demokrasi. Salah demokrasi? Salahkah pemangku Negeri? Salahkah
akademisi? Salahkan rakyat tercinta ini.
Maka yang terindah
adalah mencoba bersyukur, mumpung masih ada waktu.
Bicara simpatisan
atau kesukaan saat ini sudah sulit untuk dikalahkan. Masing-masing sudah mahir
membela diri dan itupun bagian dari pilihan dalam demokrasi. Namun jika sudah
saling menghujat, menjelekkan satu sama lain, memfitnah, hoax atau menuding
dengan cara buta pemahaman hanya satu yang didengar ini pun masih menjadi
masalah.
Masyarakat punya
sudut pandang masing-masing, namun baiknya cukup untuk pemahaman sendiri,
keluarga dan kolega terdekat.
Zaman mendekati
kiamat itu sudah menjadi nash (sesuatu yang pasti kedatangannya) itu semua
untuk menjadi pemikiran sendiri. Bahaya juga pemahaman sekarang saling di
publis, karena zaman sekarang ini bak seperti sulit menyandarkan
"Kebenaran" dari fokus objek masalah.
Tinggal bagaimana
sekarang bagi yang mampu bisa menjadi penenang jiwa raga hati rakyat yang
benar-benar membutuhkan dari kesusahaan hidupnya.
Semoga menjadi
renungan dan refleksi kebatinan kita ke yang lebih baik.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer