Loading

Kera Amuk-Amuk Massa


Penulis: Heru Pramono
2 Bulan lalu, Dibaca : 118 kali


Heru Pramono

Oleh Heru Pramono

(Wartawan Medikom & Medikomonline.com Ciamis Jawa Barat)

 

Sebait syair sakral mungkin ini sarat dengan isyarat zaman, di mana zaman fitnah tiba maka terjadilah kepanikan nasional. Ketika kepanikan membanjiri dunia akademisi, maka bendungan Kariba pun akan jebol oleh air bah kepanikan yang bercampur limbah erosi sosial.

Perlu diketahui bahwa bendungan Kariba berada di antara Zimbabwe dan Zambia, dua negara di wilayah Afrika Selatan. Bendungan raksasa ini dibangun pada tahun 1950-an dengan panjang 628 meter dan tinggi 128 meter. Air sebanyak 185 miliar meter kubik dapat tertampung di situ.

Lalu siapa yang mengawali dan siapa yang mengakhiri polemik yang sangat sensitif bernuansa nasional ini? Pertanyaan ini sebagaimana ilustrasi telur dan ayam duluan mana.

Subyektivitas membungkus keserakahan sekelompok elit negeri yang proletar dalam kutub untuk menggugat demokrasi. Salah demokrasi? Salahkah pemangku Negeri? Salahkah akademisi? Salahkan rakyat tercinta ini.

Maka yang terindah adalah mencoba bersyukur, mumpung masih ada waktu.

Bicara simpatisan atau kesukaan saat ini sudah sulit untuk dikalahkan. Masing-masing sudah mahir membela diri dan itupun bagian dari pilihan dalam demokrasi. Namun jika sudah saling menghujat, menjelekkan satu sama lain, memfitnah, hoax atau menuding dengan cara buta pemahaman hanya satu yang didengar ini pun masih menjadi masalah.

Masyarakat punya sudut pandang masing-masing, namun baiknya cukup untuk pemahaman sendiri, keluarga dan kolega terdekat.

Zaman mendekati kiamat itu sudah menjadi nash (sesuatu yang pasti kedatangannya) itu semua untuk menjadi pemikiran sendiri. Bahaya juga pemahaman sekarang saling di publis, karena zaman sekarang ini bak seperti sulit menyandarkan "Kebenaran" dari fokus objek masalah.

Tinggal bagaimana sekarang bagi yang mampu bisa menjadi penenang jiwa raga hati rakyat yang benar-benar membutuhkan dari kesusahaan hidupnya.

Semoga menjadi renungan dan refleksi kebatinan kita ke yang lebih baik.

Tag : No Tag

Berita Terkait