Penulis: Herz_Mdk.
1 Tahun lalu, Dibaca : 825 kali
KAB. PANGANDARAN, Medikomonline.com – Kisruh
dugaan Bupati Pangandaran Jawa Barat memulkul salah satu warga malam tahun baru
berhembus ke mana-mana dan ramai
menjadi perbincangan di berbagai kalangan hingga
muncul di berbagai media pemberitaan. Hingga
kejadian tersebut berujung korban melaporkan secara resmi ke Mapolres Pangandaran
Polda Jawa Barat.
Minggu
siang (01/01/2023) Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata dihubungi Medikomonline,com mengatakan, dirinya
tidak melakukan pemukulan hanya mengusap muka korban yakni saudara Nandang
Suhendar alias Ujang Bendo warga Dusun Kedungrejo RT 01 RW 06 Desa Wonoharjo
Kecamatan/Kabupaten Pangandaran.
Kejadian bermula Sabtu malam (30/12/2022) sekitar pukul 23.00 wib tepatnya malam tahun baru 2023 di mana banyak cafe music live yang buka/beropersi. Sementara status perizinan sedikitnya 38 cafe yang ada di kawasan Wonoharjo atau lebih dikenal Buak Laut itu masih dalam proses sidang pengadilan dan belum ada hasil keputusan pengadilan bahkan baru terjadi satu kali sidang.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata Saat
Diminta Keterangan Awak Media, Minggu Siang (01/01/2023).
Dikatakan
Jeje Wiradinata, dirinya tidak memukul warga hanya mengusap
muka korban. Dirinya melakukan demikian, saking kesalnya kepada pelaku yakni Nandang
Suhendar alias Ujang Bendo hasil informasi yang didapat saat sidak bahwa Ujang Bendo
berani menyobek atau mencopot segel pemerintah dan merasa dirinya itu paling
benar saja.
“Ujang
Bendo ini telah menyobek surat keputusan larangan tutup/operasi cafe yang
ditempel pemerintah di masing-masing
cafe tempat hiburan music live itu. Beberapa
bulan yang lalu Pemda, para alim ulama, aparat hukum menutup cafe remang-remang
di sedikitnya 38 cafe yang ada. Kenapa ditutup karena di situ
selain menjual minuman keras juga adanya dugaan nampak prostitusi (penyakit
masyarakat) juga tidak menutup kemungkinan disitu pun
dijadikan ajang tempat jual beli narkoba,” terangnya.
“Mereka itu
tidak berizin dan bertentangan dengan norma sosial atau penyakit masyarakat.”
Dirinya
kesal atas perlakuan korban yang setelah sidak melihat segel atau kertas
keputusan yang ditempel itu, diketahui tidak ada dan menanyakan oleh siapa
segel itu disobek atau lepas. Usai mendapat keterangan bahwa segel itu pun
disobek atau dilepas oleh Ujang Bendo dirinya menanyakan di mana
keberadaannya dan sontak saja ketemu yang masih di areal café-cafe
remang itu.
Bupati bertanya,
kenapa segel itu telah disobek dan berani sekali, Nandang atau Ujang Bendo ini pun
dikasih tahu malah seakan merasa dirinya benar dan tentu di sini
membuat kesal Bupati. Ia pun akhirnya mengusap muka Ujang Bendo
sembari kesal dengan tujuan supaya bisa sadar bahwa sikap/perbuatan tersebut
tidaklah dibenarkan.
Mengenai
sedang proses sidang pengadilan, Bupati membenarkan
hal tersebut. “Iya benar keberadaan status cafe saat
ini memang sedang proses sidang di Pengadilan Ciamis dan belum ada hasil
keputusan jelasnya seperti apa,” terang
Jeje.
Sekalipun
oke misalnya nanti di pengadilan dimenangkan atau diperbolehkan untuk
buka/beroperasi seperti biasa café-cafe
tersebut menurutnya tidak ada yang berhak juga untuk mencabut apalagi menyobek
segel pemerintah resmi itu, kecuali pemerintah atau petugas khusus yang
mencabut.
“Tujuan mengusap muka Ujang Bendo ini tiada lain agar yang bersangkutan bisa sadar. Jikalaupun tadi malam, andai Ujang Bendo minta maaf pun kami tidak marah. Karena dinasehati malah seperti tidak terima, malah seakan bersikeras (merekedeweng-Sunda) menganggap dirinya benar, itu pun membuat emosi dan kebetulan ada rekan lainnya yakni Ade Entik yang akrab disapa dan berujung pemukulan,” paparnya.
Ade Entik (Foto : Inset_DP_WA)
Ade Entik
kepada Medikomonline.com mengatakan, dirinya
membenarkan dan mengakui dirinya telah melakukan pemukulan kepada Ujang Bendo dengan
tangan kirinya.
Perlakuan
ini pun karena dirinya turut kesal dinasehati Bupati
tapi malah seakan merasa paling pintar, benar
sendiri, padahal Bupati di sini
mengingatkan dan menyampaikan tidak boleh begitu. Dirinya pun tak merasa dendam
dan spontan memukul Ujang Bendo karena turut kesal saja.
“Saya pun
siap dan akan datang besok atas pemanggilan Polres Pangandaran, sebagaimana
Ujang Bendo telah melaporkan kejadian dan menyampaikan apa adanya,” terang
Ade Entik.
Lebih
lanjut Ade Entik mengatakan, bahwa Bapak Bupati di sini
tidak melakukan pemukulan kepada Ujang Bendo, melainkan
hanya mengusap muka Ujang Bendo. Kalau bicara nada kasar
atau keras, Iya hal itu dibenarkan Ade Entik, karena hal itu saking mungkin
kesalnya Bupati.
“Dinasehati malah masih saja bersikaras seakan dirinya itu merasa benar, maka sontak dirinya memukul Ujang Bendo,” terang Ade Entik.
Nandang Suhendar alias Ujang Bendo (Foto:
Inset_DP_WA)
Di tempat
terpisah Saryono yang akrab disapa Pak Sar atau salah satu pemilik cafe yang
juga melihat keributan tadi malam antara Bupati dan Ujang Bendo kepada Medikomonline.com membenarkan
kejadian tadi malam di cafenya di mana Ujang
Bendo sedang duduk di cafe bersamanya.
Ada rombongan
Bupati menghampiri hingga terjadi kecekcokan antara Bupati dan Ujang Bendo
hingga terjadi ada pemukulan.
“Saya melihat
ada pemukulan terhadap Ujang Bendo oleh dua pihak Bupati dan Ade Entik,” katanya.
Menurutnya
Ujang Bendo di sini mungkin membela rekan-rekan
pemilik cafe atau kasihan dengan cafe kecil tidak bisa buka sedang di tempat
yang gede-gede pada buka. Mungkin dari sana, Ujang
Bendo ini merasa kasihan sehingga membela pemilik cafe.
Diutarakan
Pak Sar ini, bahwa dirinya sudah dua kali audensi ke DPRD,
namun sampai saat ini belum juga ada jawaban sehingga mungkin ini pun
perlu solusi atau jalan keluar bagaimana baiknya bagi pelaku usaha cafe music.
Jika memang
mengenai izin atau prostiusi juga kan istilahnya tidak hanya dilakukan oleh
cafe music kecil ini saja, akan tetapi juga itu bisa dilakukan yang
gede-gede. Intinya di sini
belum ada solusi sehingga menjadi keributan, mungkin.
“Melihat kejadian tadi malam, Bupati melakukan demikian itu tentu kurang etis seorang Bupati melakukan pemukulan terhadap Ujang Bendo,” terangnya.
Surat Laporan Korban ke Polres Pangandaran Polda Jawa Barat
Masih di waktu
yang sama dihubungi Ujang Bendo Minggu (01/01/2023) kepada Medikomonline.com dirinya membenarkan kejadian tadi malam. Dirinya telah
dipukul oleh Bupati dan Ade Entik dan dirinya juga sudah melaporkan hal ini ke pihak
yang berwajib dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor:
STPL/01/I/2023/SPKT/POLRES PANGANDARAN/POLDA JAWA BARAT.
Dirinya mengaku
kalau tadi malam itu benar dipukul dua orang tersebut yakni Bapak Bupati dan
Ade Entik kepadanya. Dan dirinya pun kini sudah melaporkan hal itu resmi ke
Polres Pangandaran.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer