Penulis: Fredy Hutasoit/Editor: Mbayak Ginting
2 Tahun lalu, Dibaca : 512 kali
PANGKAL
PINANG, Medikomonline.com - Djun Jin Hian alias
Abot yang tinggal di Bandung semenjak 33 tahun silam mengaku sangat terkejut
mendengar bahwa warisan keluarga dari ibunya (alm) telah dijual oleh Tjhin Moy
Hie alias Yunus Tanamas yang tak lain adalah pamanya sendiri yang baru
diketahui tinggal di Jakarta.
Hal warisan ini telah dijual kepada seorang
yang berisial TN alias AN pengusaha tambang yang cukup ternama di Kabupaten
Koba Bangka Tengah ketika Abot berkunjung ke salah seorang pamanya Tjhin Nam
Kin yang tinggal di daerah Kelapa Gading Jakarta.
Mendapat penjelasan dari Tjhin Nam Kin, Abot
dengan beberapa kerabatnya langsung berangkat ke Koba Pangkal Pinang. Hasil
setelah menemui anggota keluarga yang tinggal di Koba dan melihat rumah peninggalan
kakek dan neneknya telah berubah menjadi bangunan yang cukup megah.
Abot menuturkan, dirinya lahir di Pangkal
Pinang dan kakek neneknya tinggal di Jalan Pos Koba Rt 09 Kelurahan Koba
Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah yang mempunyai silsilah waris, Tjhin Moy
Hie(alm) dan Ng Hian Foen(alm) memiliki keturunan 5 orang anak laki-laki dan 2
anak perempuan yang bernama Tjhin Nam Tjon (alm), Tjhin Swi On (alm), Tjhin Nam
Tjhiung (alm), Tjhin San Mey (alm), Tjhin Nam Yung, Efendi Tanamas, dan Tjhin
Nam Kin.
Menurut Abot, dari 7 orang anak kakek dan
neneknya hanya 3 orang lagi yang masih hidup. Menurut pengakuan Abot kepada
wartawan Medikomonline, setelah
dirinya mengetahui bahwa harta warisan orangtuanya benar telah dijual oleh
salah seorang pamanya, dirinya mencoba menghubungi sang pembeli lewat handphone dan SMS kepada sang pembeli
karena pengakuan Abot mengenal TN.
Dari hasil pembicaraan dengan TN, TN bersedia
berbicara dengan kekeluragaan dengan Abot, akan tetapi karena AN masih berada
di luar kota, TN minta waktu 1 minggu untuk bisa dapat bertemu, akan tetapi
selama 2 minggu ditunggu TN tidak kunjung datang. Ketika dicoba dihungi berulang-ulang,
AN tidak mau menjawab.
Pengakuan Abot, dirinya sangat kecewa dan
merasa dipermainkan oleh TN. ”Saya menunggu di Koba selama 3 minggu. Tadinya
saya berharap permasalan ini bisa dibicarakan secara kekeluargaan, karena TN
sangat tahu betul silsilah dan mengenal keluarga kakek dan nenek serta paman
saya karena sama-sama tinggal di Koba,” ungkap Abot dengan rasa kecewa.
Melihat itikad baik dari TN yang sampai saat
ini tidak ada, Abot berencana akan membawa permasalahan ini ke jalur hukum dan
telah menunjuk pengacara untuk mengusut tuntas permasalahan ini.
”saya juga bingung dan tanda tanya bagaimana mungkin
bisa mengadakan transaksi jual beli harta warisan dilakukan oleh satu orang, sedangkan
kami semua tidak pernah tahu dan dilibatkan. Ini jelas ada permainan dan
melanggar aturan hukum, selama tidak ada itikad baik dari pihak manapun
termasuk dengan paman saya yang telah mengaku anak tunggal dari dari kakek dan
nenek saya, untuk menyelesaikan persoalan ini saya akan melaporkan hal ini
kepada pihak yang berwajib. Saya sebagai cucu dan keluarga yang lain tidak akan
diam,” ungkap Abot.
Hasil penelusuran wartawan Medikomonline di lapangan, bahwa
peristiwa jual beli harta warisan yang ada di Koba Kabupaten Bangka Tengah
benar telah terjadi. Menurut pengakuan Yunus Tanamas yang ditemui wartawan di
rumahnya di daerah Daan Mogot Jakarta, mengkui dengan terus terang apa yang
telah dilakukan, bahkan Yunus Tanamal mengaku harta warisan peninggalan orang
tuanya tersebut telah dijual kepada TN sekitar 10 tahun yang lalu sebesar Rp1,5
milyar. Dari semenjak merima uang dari penjualan harta warisan dimaksud,
dirinya dan keluarganya tinggal di Jakarta.
Ketika ditanya wartawan dasar jual beli
dengan pihak TN, Yunus Tanamal menjelaskan bahwa ketika orang tuanya (Tjhin Moy
Hie dan Ng Hian Foen) masih hidup, sertifikat sudah dibuatkan atas namanya
sendiri (Yunus Tanamal).
Ketika didesak wartawan mengenai silsilah
keluarganya yang sebaiknya keluarga yang lain diberitau atau hasil penjulan
harta warisan peninggalan dibagi dengan kakak atau adiknya, dirinya hanya
mengaku pasrah. ”Saya sekarang kondinya begini dan tidak bisa apa-apa lagi,
saya pasrah mau dituntut juga,” imbuhnya.
Di pihak lain informasi yang didapat wartawan
di lapangan, bahwa TN adalah sosok yang tidak asing lagi bagi masyarakat Koba. TN
adalah bos tambang timah yang sukses. TN adalah Ketua Satuan Tugas (Satgas)
penanganan Tambang Timah yang diangkat oleh Pj Gubenur Pangkal Pinang Ridwan
Djamaluddin.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer