Loading

Rumah Aktivis Muda Ciamis Diteror Orang Tidak Dikenal, Diduga Akibat Mengkritisi BPNT di Ciamis Terlalu Keras


Penulis: Herz_Medikom/Editor: Mbayak Ginting
2 Tahun lalu, Dibaca : 966 kali


Andy Aly Fikry aktivis muda di Ciamis

CIAMIS, Medikomonline.com Rumah aktivis muda asal Kota Ciamis, Andy Aly Fikry (44 tahun) Sabtu malam (19/6/2021) lalu mendapat teror dari orang yang tidak dikenal. Kejadian teror ini diduga karena aktivis muda ini lantang menyuarakan mengenai banyaknya karut marut Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau yang sekarang dinamai Bantuan Sosial Pangan.

Rumah Andy Aly Fikry di Perum Kota Galuh, Blok Adenium No 39, Desa Mekarjadi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat diduga menjadi sasaran teror orang yang tidak dikenal dan tak bertanggungjawab.

Diungkapkan Andy Aly Fikry, Rabu (23/6/2021) di Sekertariat Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia DPC Kabupaten Ciamis, Jl. Sunarya No 4 Blok D Kalapajajar, Kota Ciamis,  ia belum tahu persis siapa yang melakukannya. Ia pun mengaku telah menyampaikan informasi ini beserta dokumentasinya kepada pihak kepolisian secara personal untuk menyibak apakah ini kelakuan orang gila atau kelakuan orang yang mendadak gila.

Saat ini dirinya sedang tengah mereview kejadian. Predisksi saya kejadiannya malam minggu (Sabtu malam, 19/6/2021) di mana saat itu Alhamdulillah kami sekeluarga menginap di rumah mertua,” ujar Andi. 

Dinding tembok rumah Andy Aly Fikry dicoreti kata senonoh dan goresan kotor diduga pakai tanah kering atau bata merah. Sampah berserakan di depan rumahnya pas pintu masuk dan keluar.  

Ia mendapat kabar dari tetangga di mana malem itu disatroni sepeda motor yang bising dan suasana rumah tinggalnya ada coretan pada tembok serta onggokan sampah yang tetangga memvideokan kondisi rumah.

“Awalnya saya mengira kelakuan orang gila, dikira hanya coretan-coretan biasa dan sampah yang dilakukan orang gila di bagian luar rumah. Namun setelah dilihat ke rumahnya, adanya tulisan di dinding dan corat coret seperti dengan bata merah dengan tulisan yang tidak senonoh. Selain sampah banyak di depan teras rumah, juga adanya secarik kertas yang diselipkan di bawah pintu dengan tulisan “Sia Tong Ngiruh Gusti Maha Adil #Andi  (Kau jangan bikin keruh Tuhan Maha Adil #Andi. Red),” ungkap Andy.

Kemudian ia menenangkan diri dulu agar suasana tetangga dan lingkungan ada kenyamanan dan sehat. Andy sempat menanyakan ke pihak develover apakah ada CCTV, ternyata tidak ada dan katanya nanti akan dipasang.

Andy Ali Fikri yang lebih 20 tahun menjadi aktifis mengkritisi ketidakadilan ataupun program pemerintah mengatakan, setiap manusia itu fitrohnya diberikan Allah sikap kritis. Ia telah masuk di ruang kritis, namun bukan kritis buta tanpa dasar “Bilapun ada orang yang tersinggung, maka ia kena di sisi kekritisan. Dan bila pun kejadian ini teror? Saya bertanya siapa pelakunya dan untuk apa serta dari program atau situasi apa yang saya kritisi?” tanya Andi heran.

Selain sampah banyak di depan teras rumah, juga adanya secarik kertas yang diselipkan di bawah pintu dengan tulisan “Sia Tong Ngiruh Gusti Maha Adil #Andi  (Kau jangan bikin keruh Tuhan Maha Adil #Andi. Red)

Menurutnya, teror adalah kode untuk menekan agar objek tertekan. Gaya teror adalah perilaku kerdil dan pengecut. Di era keterbukaan informasi publik saat ini, semakin ditekan bukan semakin menciut, tapi akan semakin offensive (melawan) kejahatan sistem. Satu ketika nanti akan terlihat “Becik ketitik ala ketoro”, kebenaran akan terang dan kesalah akan nampak.

Diakui Andy Ali Fikri, ia tidak mau berkalkulasi atau berasumsi atas siapa atau mengkritisi apa hingga surat kaleng ini ia anggap surat cinta, serta tindakan teror yang dialaminya dianggap menggelitik serta tidak lucu itu tidak boleh memadamkan sikap kritis api perjuangan menyuarakan ketidakadilan membela rakyat yang tertindas

“Saya berbicara ini agar nantinya terang benderang ada apa? Kalau toh ada yang baper, yu Andi bukan orang saklek. Mari kita bertabayun,” ujar Andy ikwal keterusterangan kepada awak media.

Sementara itu walau mengaku enggan berspekulasi gegara apa, Andi Ali Fikri meyakini teror dialaminya lantaran gerakan mengkritisi program sembako yang disinyalir banyak ketidaksesuai dengan Pedum, baik itu dengan E-warong, terjadi pemaketan komoditi, siapa yang bermain suplayer, dan lainnya

Tag : No Tag

Berita Terkait