Editor: edie ns/ Penulis : A Rachman
5 Bulan lalu, Dibaca : 300 kali
GARUT, Medikomonline. com - Disetiap
pekerjaan proyek yang dikerjakan baik itu oleh pihak ketiga ataupun swakelola
secara aturan wajib dan harus dipasang
papan informasi, agar masyarakat
dapat mengetahui jenis kegiatan apa yang sedang dikerjakan, siapa yang
mengerjakan, berapa besar anggaran, dan darimana sumber anggaran yang digunakan
tersebut .
Tidaklah seperti Pengerjaan Proyek Pembangunan RKB di SLB
An-Nurfalah, yang berada di Desa Cibiuk Kidul, Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut,
Jawa Barat, justru malah sebaliknya. Dari
awal pekerjaan dilaksanakan menurut salah satu pekerja belum pernah di pasang
Papan Proyek. “Sampai hari ini saya bekerja,” ujarnya.
Bagaimana tidak, Proyek Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB)
yang berjumlah 3 Ruang tersebut telah dikerjakan kurang lebih 3 Minggu belum
pernah di pasang Papan proyeknya, maka diduga Proyek pembangunan Ruang kelas
Baru SLB An Nurfalah di tingkat 2 bangunan lama tersebut Pekerjaan Siluman,
karena sama sekali tidak memiliki papan informasi dan tidak diketahui asal usul
anggarannya.
Padahal, menurut amanah Undang- Undang Keterbukaan Informasi
Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan
Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang
dibiayai oleh Negara wajib memasang papan nama proyek.
Ari Hikmah, Kepala SLB An-Nurfalah saat di konfirmasi awak
media terkait proyek pembangunan Ruang Kelas Baru ( RKB) di lantai dua menjelaskan, "Bantuan tersebut adalah Bantuan
keyayasan karena yayasan menaungi tiga sekolah. Pada akhir tahun dipanggil oleh
yayasan dan menanyakan, siapa yang ada tanah untuk Pembangunan RuangKelas Baru
(RKB), dan dikelola langsung oleh Yayasan. “Ya saya senang karena waktu itu
pernah mengajukan ke Provinsi, karena sekolah posisinya di lahan sawah jadi bangunan
di bawah sering banjir akibat dari
rembesan air kalau di musim hujan,” Jelas Ari Hikmah.
Dulu Lewat skema sekolah pernah mengajukan karena sering
banjir tapi belum ada Realisasinya, tapi sekarang melalui yayasan menawarkan. Alhamdulillah
saya terima karena memang kelas yang di bawah sudah rusak. Tapi terkait dengan
bantuan dari mana-mananya saya tidak tahu, tidak menjelaskan takut salah karena
hanya penerima manfaat.
“Karena selama jadi kepsek tidak ikut mengusulkan, saya
hanya penerima manfaat dikasih Ruang Kelas Baru 3 lokal alhamdulilah sebab
memang butuh, mudah-mudahan anak- anak sekolah lebih semangat, tapi sekali lagi
terkait anggaran bantuan keyayasan sumbernya dari mana tidak tau, silahkan
tanya kepada Ibu Asri, Sebagai ketua Yayasan An Nurfalah orang Sukawening,”
jelasnya lagi.
Terkait permintaan awak media untuk bertemu dengan ketua
Yayasan atau perwakilan dari yayasan akan beliau sampaikan karena saya selalu
langsung berhubungan dengan Ibu Asri sebagai ketua Yayasan. “Tapi saya tidak
bisa menjamin apa bisa bertemu langsung apa tidak,” terang Ari.
Lanjut Ari Hikmah, saya belum pernah dapat bantuan Fisik
jadi kurang paham regulasinya, jadi cuma dikasih info penerima manfaat 3 Ruang Kelas
Baru.
Terkait bantuan Hibah atau Aspirasi mislanya. Ada obrolan
sekian- sekian, tidak tahu jadi kalau ingin lebih jelas menanyakan terkait
proyek Pembangunan RKB takut terkesan sok tau, karena hanya ketitipan dari
yayasan, karena saya dibawah naungan yayasan jadi ga bisa menuntut, karena
memang kesalahan saya tidak menanyakan hibah dari mana, tapi lebih menekankan
dan mengingatkan sebagai penerima manfaat ke yayasan karena fisik mah ga bisa
dihordengan (ditutupi), jadi cuma mengingatkan terkait bahan harus sesuai, yang
pertama keselamatan Sosial dan Bangunan jangan asal-asalan
“karena ini berhubungan dengan keselamatan bersama terutama
anak didik SLB, pertama saya kepala sekolah baru, kedua penerima manfaat, dan
ketiga tidak mau terlalu kedepan dalam masuk ke yang bukan ranah saya karena
disitu jelas setiap ada bantuan apapun ada yang membawanya, jadi lebih apa
progam pendidikan yang harus di laksanakan karena sekarang setiap kepala
sekolah wajib melihat YouTube Dedi Mulyadi, jadi kewajiban saya sebagai kepala
sekolah wajib melaporkan kegiatan di sekolah, sekarang ada masukan terkait
Papan Informasi pasti akan disampaikan jadi tidak akan keluar dari kewenangan
saya,” pungkas Ari Hikmah.
Tapi sangat di sayangkan saat dikonfirmasi awak media lewat
pesan Whats App beberapa kali, tidak satupun
yang dijawab oleh Ketua Yayasan padahal di info WhatsApp jelas terlihat
sudah terbaca.
Maka diduga dengan tidak dipasangnya papan Proyek tersebut
sengaja untuk menyembunyikan informasi sebagai trik untuk membohongi masyarakat
agar tidak termonitoring besar anggaran dan sumber anggarannya.
Padahal papan informasi merupakan sarana penting untuk
informasi kepada masyarakat agar tidak menimbulkan kacurigaan pihak lain, dan
penting sebagai sarana masyarakat untuk mengetahui jenis kegiatan proyek,
lokasi kegiatan, sumber dana (APBD/APBN), dikerjakan oleh pihak ketiga atau
swakelola,dan waktu pelaksanaan kegiatan serta perawatan.
Dengan demikian Hendaknya pihak Dinas dan lembaga-lembaga
terkait, tidak melakukan pembiaran akan hal tersebut. Dan terkesan ada
pembiaran penyelewengan dan diduga terkesan Dinas dan lembaga terkait lemah
dalam pengawasan.
Sampai saat berita di tayangkan ketua yayasan belum menjawab
konfirmasi yang dipertanyakan awak media ( Tim ).
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer