Loading

Belajar Edukasi Seni Pandai Besi, Pimpinan Alhawariyyun Mahabbah Centre Malaysia Lakukan Ekspedisi ke Pandai Besi di Cisaat Sukabumi


Penulis: Soni J/Editor: Dadan Suparan
1 Tahun lalu, Dibaca : 1249 kali


Kunjungan Tim Ekspedisi Alhawariyyun Mahabbah Centre Malaysia ke Pandai Besi di Cisaat Sukabumi

SUKABUMI, medikomonline.comTim ekspedisi Alhawariyyun Mahabbah Centre Malaysia yang dipimpin oleh Rosdi Zahari atau yang akrab dipanggil Shady beserta anggotanya Nur Muhammad Aiman (musisi perkusi profesional) dan Muhammad Al Happis (video syuting multi media profesional) dari Malaysia yang mendampingi sebagai tim ulung utama, melakukan kunjungan ke Pandai-Besi di Cibatu Cisaat Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.

Dalam kunjungannya yang berlangsung sejak 22 hingga 23 Desember 2022, tim ekspedisi turut didampingi oleh Syah Ma’mur D3 Perhotelan, salah satu perwakilan Medikom Content Entertaiment Bandung.

Ditemui di Alun-alun Cisaat Kab. Sukabumi Shady kepada medikomonline menjelaskan. Tujuan Alhawariyyun Mahabbah Centre Malaysia, melakukan ekspedisi ke Cisaat Kabupaten Sukabumi, khususnya ke tempat-tempat pandai besi, yakni untuk belajar edukasi tentang kemampuan para pandai besi yang sudah turun temurun dari generasi ke generasi sejak beberapa abad silam hingga kini tak henti-hentinya menghasilkan karya-karya seni khususnya yang berkaitan dengan benda-benda tajam.

Kunjungan silaturahmi ke Pondok Pesantren Riyadussalam Kec. Cangkuang Kab. Bandung

Dalam apresiasinya Shady menilai, karya-karya yang dihasilkan oleh para pengrajin pandai besi Cibatu - Cisaat ini, memiliki nilai-nilai seni yang cukup tinggi.

Menurutnya, sejarah panjang para pandai besi ini sungguh luar biasa khususnya untuk para pecinta seni pandai besi yang berhubungan dengan senjata tajam dan lain-lain.

Selain memiliki nilai seni yang cukup luar biasa, pandai besi Cisaat Kab. Sukabumi ini memiliki sejarah yang tak kalah pentingnya.

“Pada saat zaman dahulu Indonesia masih menjadi kerajaan nusantara, pandai besi Cisaat Kab. Sukabumi ini telah menorehkan sejarah penting dalam sejarah dunia salah satu penelitian ilmiah,  ditemukan bahwa partikel atau bahan salah satu pedang yang digunakan sultan tertinggi umat muslim yaitu Sultan Salahuddin Al-Ayyubi, bahan pedangnya berasal dari Cisaat Sukabumi,” katanya kepada Wartawan, Jumat 23 Desember 2022.

Melalui ekspedisi-ekspedisi yang dilakukan Alhawariyyun Mahabbah Centre Malaysia ini, selain belajar edukasi tentang berbagai seni yang berkaitan dengan keislaman, eksepedisi tersebut juga memiliki tujuan besar yakni untuk membangun kerja sama dengan pondok pesantren sebagai wadah/tempat guru-guru pesantren untuk mempelajari dan memperdalam ilmu kitab-kitab kuning.

Kata Shady lagi, di samping itu, saat ini kita juga sedang merencanakan untuk mendirikan Academy Islamic Entertainment (Akademi Pendidikan Seni Islam) di Indonesia dan Malaysia.

Di mana Akademi Pendidikan Seni Islam tersebut secara konsisten akan lebih difokuskan untuk memperdalam ilmu berbagai seni khususnya karya-karya seni yang bernuansa Islam dari mulai mempelajari seni musik, shalawat, nasyid, hadrah, gambus, seni ukir Islam, seni kaligrafi, serta kesenian-kesenian Islam lainnya.

“Namun yang paling utamanya yakni tentang seni pandai besi damaskus di mana seni yang satu ini memiliki nilai sejarah yang sangat erat kaitannya dengan sejarah keislaman bahkan sampai kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,” jelasnya.

Tambahnya lagi, “Misi kita utamanya adalah untuk menyebarkan kebaikan, melalui berbagai konten, baik itu melalui konten karya-karya seni maupun melalui Ta'lim, pengajian-pengajian Islam, termasuk mengkolaborasikan harmonisasi musik dan Agama.

Pandai Besi Cibatu Cisaat dengan sejarahnya yang cukup luar biasa tersebut secara antusias turut diapresiasi oleh Syah Ma’mur salah satu perwakilan Medikom Content Entertaiment Bandung.

Pria yang juga berdarah Sukabumi, Arab dan Eropa tersebut sangat bangga dengan karya-karya para pengrajin pandai Besi Cibatu Cisaat Sukabumi yang telah menorehkan catatan sejarah Dunia yang sangat berperan membangun peradaban (Tamaddun) dunia modern terutama sejarah yang berkaitan dengan perkembagan Tamaddun Islam.

“Saya hadir di tengah-tengan tim ekspedisi dari Alhawariyyun Mahabbah Centre Malaysia, sebagai perwakilan dari Medikom Content Entertaiment Bandung untuk mendampingi tim ekpedisi Malaysia melakukan kunjungan-kunjungan ke tempat pandai besi, dan kebetulan saya juga merupakan keturunan keluarga Haji Firmansyah Sastarawinata Ma'Mur Sukabumi,” ungkapnya.

“Tentunya secara pribadi saya merasa bangga dengan sejarah besar pandai besi Cisaat Cibatu ini, di mana hasil penelitian ilmiah sejarah dunia mencatat, bahwa partikel atau bahan salah satu pedang yang digunakan sultan tertinggi umat muslim yaitu Sultan Salahuddin Al-Ayyubi, bahannya berasal dari Cisaat Sukabumi, pada saat itu Indonesia masih menjadi kerajaan Nusantara.

Tentu sejarah tersebut bukan suatu proses yang mudah, artinya sejak berabad-abad silam masyarakat Cisaat Sukabumi ini, telah memberikan kontribusi baik itu secara kultur (budaya) maupun keyakinannya sebagai seorang muslim,” imbuhnya.

Tag : No Tag

Berita Terkait