Penulis: Mansurya Manik
2 Tahun lalu, Dibaca : 1474 kali
Oleh Mansurya
Manik
# Pegiat
Pendidikan
# Pengamat Sosial
Politik
Ketua Umum Partai
Amanat Nasional Zulkifli Hasan sangat gencar menggemakan gagasan Islam tengah. Gagasan
itu mulai digemakan saat pidato Kebudayaan dan Kebangsaan dalam acara “Zulhas Award dan Pidato Kebudayaan bertajuk
Indonesia butuh Islam Tengah”, di auditorium utama Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia (sabtu,9/1/2022). Menurut Zulkifli Hasan Ideologi Islam
tengah adalah perwujudan Islam yang mengedepankan moderasi yang dalam bahasa
Arab dikenal dengan Washatiyah”. Sebuah konsep moderasi beragama yang telah
pula dilaksanakan oleh dua organisasi besar berbasis Islam yaitu Nahdhatul
Ulama dan Muhammadiyah. Dalam Islam tengah tidak ada pertentangan agama dan
negara, tidak ada gagasan negara agama. Hubungan antara agama dan negara
bersifat simbiotik keduanya saling mengisi hingga menjadi fungsi sinergis yang
harmonis. Agama menjadi landasan falsafah dan moral dalam menetapkan kebijakan
politik,hukum,ekonomi,sosial,budaya dalam berbangsa dan bernegara. Tidak ada
gagasan negara khilafah, karena Pancasila adalah khilafah itu sendiri. Gagasan
Islam Tengah adalah bentuk jalan tengah atas kegelisahan Zulkifli Hasan sebagai
negarawan melihat kondisi nyata rakyat arus bawah yang terbelah akibat politik
identitas pada Pilpres 2019. Dalam hal ini sebagai negarawan dan ketua umum
partai politik, konsistensi Zulkifli Hasan tentang gagasan Islam tengah akan
diuji pada siapa calon Presiden yang
akan diusung Partai Amanat Nasional di Pemilihan Umum tahun 2024.
Berdasarkan hasil
survey tentang calon Presiden 2024 yang telah dipublikasikan oleh berbagai
lembaga survey, ada tiga kandidat yang kuat yaitu : Ganjar Pranowo, Anis
Baswedan dan Prabowo Subianto. Kandidat calon Presiden Ganjar Pranowo basis
suaranya pada kelompok abangan (mengutip Clifford Geertz,
priyayi,santri,abangan) kelompok oposisinya adalah Islam kanan. Dengan
mengusung Ganjar Pranowo terjadilah apa yang disebut oleh Zulkifli Hasan yaitu
hubungan antara Ganjar Pranowo dan partai PAN bersifat simbiotik keduanya
saling mengisi hingga menjadi fungsi sinergis yang harmonis. Ada keuntungan
besar yang didapat oleh partai PAN ketika mengusung Ganjar Pranowo sebagai
Calon Presiden 2024. Pertama; Gagasan
Islam tengah dapat diwujudkan sebab para santri pendukung Ganjar Pranowo
berasal dari organisasi Islam yang sejak awal berideologikan Islam tengah. Kedua; partai PAN mendapatkan limpahan
dari suara kelompok abangan yang secara psikologis dengan kehadiran partai PAN
sebagai simbol Islam tengah maka kelompok abangan tidak lagi merasa tertuduh
sebagai kelompok Islam phobia. Ketiga;
kelompok priyayi dan intelek tetap menjadi basis suara partai PAN, karena memang
sejak awal kelompok intelek berada di partai Amanat Nasional. Keempat; partai PAN tidak harus
menghabiskan energi,waktu,dan sumber daya lainnya berkampanye pada kolam yang
sama meyakinkan kelompok Islam kanan untuk memilih partai PAN karena jelas meraka
sudah ada di partai PKS, dan sebagiannya lagi akan ke partai Ummat serta partai
Pelita. Kelima; partai PAN akan
menjadi pemimpin di basis santri dan gagasan Islam tengah.
Kandidat calon
Presiden lainnya ada Anies Baswedan, untuk menjadi calon Presiden di Pemilu
2024 kemungkinan Anies Baswedan akan
diusung oleh koalisi partai Nasdem, partai PKS dan partai Demokrat. Jaringan
akar rumput yang akan mendukungnya adalah kelompok Islam kanan yang dulu
memenangkan Anies Baswedan pada Pilkada DKI dan pendukung Prabowo di Pemilu
2019, serta partai Ummat besutan Amien Rais dan partai Pelita besutan Dien
Syamsudin. Memperhitungkan komposisi koalisi partai pengusung dan jaringan akar
rumput serta partai Ummat dan partai Pelita
sebagai pendukung, maka tidak mungkin partai PAN mengusung Anies
Baswedan sebagai Calon Presiden di Pemilu 2024. Pada Pemilu 2019 partai PAN
sudah merasakan bahwa pemilik suara dari basis Islam kanan lebih memilih PKS.
Di Pemilu 2024 pun kelompok pemilih dari Islam kanan tetap tidak akan memilih
partai PAN, mereka nyaman dan merasa satu ideologi dengan partai PKS, ditambah
lagi ada partai Ummat dan partai Pelita yang juga akan menggerus suara partai
PAN. Kolam pemilihnya sama, irisan terbesar sudah ke partai PKS, tinggal lagi
irisan kecil, itupun harus berbagi dengan partai Ummat dan partai Pelita,
dipastikan habislah sudah suara partai PAN, dampaknya akan gagal lolos
Parlementary Treshold, jadilah partai PAN tinggal kenangan. Yang paling utama,
jika mengusung Anies Baswedan sebagai calon Presiden, sulit bagi Zulkifli Hasan
untuk mewujudkan gagasan Islam tengah yang menjadi cita-citanya sebab Anies
Baswedan dikelilingi oleh para tokoh Islam kanan dan tokoh politik yang
terbiasa bergandengan tangan dengan Islam kanan.
Di antara tiga
kandidat calon Presiden, partai PAN sudah pernah dua kali mengusung Prabowo
Subianto sebagai calon Presiden. Di Pemilu tahun 2014 Prabowo di usung sebagai calon
Presiden dan Hatta Rajasa pada waktu itu Ketua Umum partai PAN sebagai calon
Wakil Presiden. Di Pemilu tahun 2019 di masa Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum,
partai PAN kembali lagi mengusung Prabowo Subiato sebagai calon Presiden. Bukan
hanya sekedar mengusung Prabowo sebagai calon Presiden, tetapi Zulkifli Hasan
bekerja keras berjibaku menggerakan segala sumber daya yang ada, mulai dari
kekuatan partai, jaringan, uang dan tenaga, semua dikerahkan untuk memenangkan
Prabowo sebagai Presiden. Faktanya bukan hanya Prabowo kalah pemilihan Presiden,
tetapi yang paling menyakitkan perolehan suara partai PAN di DPR RI terjun bebas, kalah dari sesama partai koalisi
pengusung Prabowo. Pada waktu itu yang
mendapatkan banyak manfaat dengan mengusung Prabowo sebagai calon
Presiden adalah partai PKS dan partai Gerindra, suara kedua partai ini melejit
meninggalkan partai PAN. Berdasarkan pengalaman tersebut, kemungkinannya kecil
sekali partai PAN untuk kembali
mengusung Prabowo Subianto sebagai calon Presiden di 2024, sebab tidak mungkin
Zulkifli Hasan jatuh dua kali pada lubang yang sama, sebagaimana pepatah
mengatakan keledai yang disebut binatang bodoh saja tidak akan terperosok dua
kali pada lubang yang sama.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer