Penulis: Herz_Cms.
1 Tahun lalu, Dibaca : 1121 kali
KAB. CIAMIS, Medikomonline.com – Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Galuh
(Unigal) Ciamis belum mau merespons atas musibah tewasnya bayi dalam kandungan
usai mengikuti praktek mahasiswa didampingi dosen Fikes Unigal.
Korbannya, Ibu hamil dengan usia kandungan 7 bulan, berasal
dari Desa Sukamaju, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Kejadian bermula sekitar bulan Januari 2023, ada undangan
praktek dari Fakultas Ilmu Kesehatan Unigal didampingi dosen yang profesi bidan.
Korban berinisial AI menceritakan, Senin (27/3/2023) di kediamannya didampingi
Ibu korban dan Kakak Korban, awal kejadian ada undangan dari Fikes Unigal.
Niat Dia tidak ikut, hanya akan menemani temannya yang sama
lagi hamil mengikuti praktek kesehatan Ibu hamil di Fikes Unigal. Karena
mengetahui ada juga dosen yang mendampingi sekaligus sebagai bidan, akhirnya
dirinya ikut uji kesehatan pada Ibu hamil tersebut.
Seperti biasa diperiksa layaknya perawat atau bidan melakukan
pemeriksaan cek kandungan.
"Cek laboratorium dulu sebelum dipegang-pegang (sasar---Sunda)
oleh para mahasiswi yang ikut praktek," terang korban.
Korban sempat mengerang kesakitan, "Aww", saat
para mahasiswi megang-megang perutnya agak keras. Namun dosen pendamping
mengatakan tidak apa-apa, itu biasa.
“Saya merasa waswas, apakah ini nanti tidak akan ada apa-apa
pada bayi dalam kandungannya," terang AI, korban.
Sepulang mengikuti praktek, korban merasakan mual dan muntah-muntah
serta rasa nyeri pada bagian perut. Bahkan bayi dalam kandungan tidak ada gerak-gerak
lagi.
Khawatir dengan keadaan tersebut korban diantar keluarganya
melakukan cek kandungan ke Puskesmas dan juga ingin cek ke RS
Al-Arif, namun harus ada rujukan dari Dr. Budi.
Singkat cerita sampailah di RS Al-Arif dan dilakukan cek
kandungan. Hasilnya bayi dalam kandungannya sudah tidak ada gerak alias
meninggal.
Mendengar keterangan dokter demikian, korban dan pihak
keluarga tidak bisa apa-apa. Hanya pasrah serta isak kesedihan yang didapat
harus merelakan anak pertamanya itu meninggal dunia.
Lebih lanjut korban ibu hamil anak kesatu itu menerangkan,
sebelum mengikuti praktek kesehatan di Fikes, kandungan kehamilannya baik-baik
saja.
"Bahkan saat diperiksa para mahasiswa dan dosen
pendamping bilang bayi sehat, detak jantung bayi dalam kandungan bagus,"
ujar korban.
Ditambahkan Kakak korban, Melati (nama samaran), usai kejadian
bayi meninggal dalam kandungan adiknya, keesokan harinya mendatangi Fakultas
Ilmu Kesehatan guna menanyakan kejelasannya seperti apa.
Namun apa yang didapat, keterangan dari dosen membuatnya
menohok dan kesal.
"Pihak kampus seakan tidak mau menerima kesalahan dan
bilang jangan-jangan pada waktu mau ikut praktek, bayi sudah tidak ada
(meninggal)," paparnya.
Dari keterangan itu pun sebenernya ada yang rancu. "Kan pada saat diperiksa para mahasiswa dan dosen bilang kalau bayi dalam kondisi sehat, detak jantung bayi bagus," pungkas Kakak korban.
Kampus Fikes Unigal Ciamis Jawa Barat. (Foto : Herz_Cms), Kamis (6/4/2023).
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Unigal, Tita, Kamis siang
(6/4/2023) tidak mengangkat saat dihubungi Medikomonline.com via telepon.
Masih di hari yang sama Medikomonline.com mencoba
menghubungi Wakil Dekan 1 Fikes Unigal, Asri, dirinya sedang zoom meeting.
Ditemui di kantornya guna lebih jelas dikonfirmasi benar
tidaknya kejadian tersebut, Asri tidak juga menemui. Padahal Medikomonline.com
sudah menunjukkan posisi sudah ada di Kampus Fikes Unigal hingga menunggu lama
tidak kunjung menemui.
Dikonfirmasi melalui pesan singkat, Dia menerangkan, terkait
kasus tersebut baiknya menunggu Ibu dekan sepulang umroh, karena dirinya sedang
konsen ke persiapan akreditasi.
"Diperkirakan minggu depan beliau sudah berada di
Ciamis," ujarnya.
Hal yang sama juga dikonfirmasi Ketua Yayasan Unigal dr.
Pupung dihubungi beberapa kali Medikomonline.com tidak juga mengangkat/memberikan
jawaban guna dikonfirmasi lebih jelas.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Unigal masih belum
memberikan keterangan yang jelas kepada medikomonline.com.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer