Loading

Bayi Tewas dalam Kandungan, Dugaan Kuat Setelah Ikuti Praktek di Fikes Unigal Ciamis


Penulis: Herz_Cms.
11 Bulan lalu, Dibaca : 815 kali


Ilustrasi Ibu Hamil Periksa Kesehatan (Net).

KAB. CIAMIS, Medikomonline.comFakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Galuh (Unigal) Ciamis belum mau merespons atas musibah tewasnya bayi dalam kandungan usai mengikuti praktek mahasiswa didampingi dosen Fikes Unigal.

Korbannya, Ibu hamil dengan usia kandungan 7 bulan, berasal dari Desa Sukamaju, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Kejadian bermula sekitar bulan Januari 2023, ada undangan praktek dari Fakultas Ilmu Kesehatan Unigal didampingi dosen yang profesi bidan. Korban berinisial AI menceritakan, Senin (27/3/2023) di kediamannya didampingi Ibu korban dan Kakak Korban, awal kejadian ada undangan dari Fikes Unigal.

Niat Dia tidak ikut, hanya akan menemani temannya yang sama lagi hamil mengikuti praktek kesehatan Ibu hamil di Fikes Unigal. Karena mengetahui ada juga dosen yang mendampingi sekaligus sebagai bidan, akhirnya dirinya ikut uji kesehatan pada Ibu hamil tersebut.

Seperti biasa diperiksa layaknya perawat atau bidan melakukan pemeriksaan cek kandungan.

"Cek laboratorium dulu sebelum dipegang-pegang (sasar---Sunda) oleh para mahasiswi yang ikut praktek," terang korban.

Korban sempat mengerang kesakitan, "Aww", saat para mahasiswi megang-megang perutnya agak keras. Namun dosen pendamping mengatakan tidak apa-apa, itu biasa.

“Saya merasa waswas, apakah ini nanti tidak akan ada apa-apa pada bayi dalam kandungannya," terang AI, korban.

Sepulang mengikuti praktek, korban merasakan mual dan muntah-muntah serta rasa nyeri pada bagian perut. Bahkan bayi dalam kandungan tidak ada gerak-gerak lagi.

Khawatir dengan keadaan tersebut korban diantar keluarganya melakukan cek kandungan ke   Puskesmas dan juga ingin cek ke RS Al-Arif, namun harus ada rujukan dari Dr. Budi.

Singkat cerita sampailah di RS Al-Arif dan dilakukan cek kandungan. Hasilnya bayi dalam kandungannya sudah tidak ada gerak alias meninggal.

Mendengar keterangan dokter demikian, korban dan pihak keluarga tidak bisa apa-apa. Hanya pasrah serta isak kesedihan yang didapat harus merelakan anak pertamanya itu meninggal dunia.

Lebih lanjut korban ibu hamil anak kesatu itu menerangkan, sebelum mengikuti praktek kesehatan di Fikes, kandungan kehamilannya baik-baik saja.

"Bahkan saat diperiksa para mahasiswa dan dosen pendamping bilang bayi sehat, detak jantung bayi dalam kandungan bagus," ujar korban.

Ditambahkan Kakak korban, Melati (nama samaran), usai kejadian bayi meninggal dalam kandungan adiknya, keesokan harinya mendatangi Fakultas Ilmu Kesehatan guna menanyakan kejelasannya seperti apa.

Namun apa yang didapat, keterangan dari dosen membuatnya menohok dan kesal.

"Pihak kampus seakan tidak mau menerima kesalahan dan bilang jangan-jangan pada waktu mau ikut praktek, bayi sudah tidak ada (meninggal)," paparnya.

Dari keterangan itu pun sebenernya ada yang rancu. "Kan pada saat diperiksa para mahasiswa dan dosen bilang kalau bayi dalam kondisi sehat, detak jantung bayi bagus," pungkas Kakak korban.

Kampus Fikes Unigal Ciamis Jawa Barat. (Foto : Herz_Cms), Kamis (6/4/2023).

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Unigal, Tita, Kamis siang (6/4/2023) tidak mengangkat saat dihubungi Medikomonline.com via telepon.

Masih di hari yang sama Medikomonline.com mencoba menghubungi Wakil Dekan 1 Fikes Unigal, Asri, dirinya sedang zoom meeting.

Ditemui di kantornya guna lebih jelas dikonfirmasi benar tidaknya kejadian tersebut, Asri tidak juga menemui. Padahal Medikomonline.com sudah menunjukkan posisi sudah ada di Kampus Fikes Unigal hingga menunggu lama tidak kunjung menemui.

Dikonfirmasi melalui pesan singkat, Dia menerangkan, terkait kasus tersebut baiknya menunggu Ibu dekan sepulang umroh, karena dirinya sedang konsen ke persiapan akreditasi.

"Diperkirakan minggu depan beliau sudah berada di Ciamis," ujarnya.

Hal yang sama juga dikonfirmasi Ketua Yayasan Unigal dr. Pupung dihubungi beberapa kali Medikomonline.com tidak juga mengangkat/memberikan jawaban guna dikonfirmasi lebih jelas.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Unigal masih belum memberikan keterangan yang jelas kepada medikomonline.com.

Tag : No Tag

Berita Terkait