Penulis : Herz_Cms.
1 Tahun lalu, Dibaca : 425 kali
CIAMIS, Medikomonline.com - Adanya
dugaan salah seorang aktivis Lingkungan Hidup (LH) mengunggah di media sosial (Medsos)
Youtube mempersoalkan pembangunan tidak ramah lingkungan dengan tudingan
penebangan pohon di kawasan hutan lindung di Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu,
Kabupaten Ciamis warga berujung berang akibat kejadian tersebut.
Diungkapkan Kepala Desa Panjalu
Yuyus Surya Adi Negara, Kamis siang (8/6/2023) di Polres Ciamis, Jawa Barat
bersama masyarakat usai membuat pengaduan dugaan pencemaran nama baik dan
berita hoax yang dilakukan aktivis pemerhati LH lewat Medsos Youtube (langgar
UU ITE).
"Pernyataan yang disampaikan
pemerhati LH lewat Medsos Youtube itu pun banyak yang salah," terangnya.
Selain dari itu juga, aktivis
inisial ASD ini sebelum membuat pernyataan lewat medsos youtube tidak diketahui
konfirmasi terlebih dahulu kepadanya atau cek ke lapangan.
Hal tersebut dirinya sudah
menanyakan ke beberapa warga sekitar, adakah yang mengatasnamakan LSM atau
Aktivis Pemerhati LH datang. Minimal cek lapangan atau bertanya apa yang
menjadi persoalan.
"Ini tidak ada sama sekali,
harapannya minimal ada warga yang ditanya di sekitar atau datang ke Desa untuk
nyari tahu keberadaan yang menjadi persoalan, "sesalnya.
"Pemerintah Desa tidak
alergi kritik maupun teman yang memiliki profesi sebagai kontrol sosial,
sepanjang jelas apa yang hendak ditanyakan (konfirmasi), " tuturnya.
Lebih jelas, Yuyus didampingi
Ketua LPM Desa Panjalu Aan Gunawan menuturkan, memang ada anggaran dari
Propinsi Jawa Barat, namun sampai saat ini juga belum ada turun anggaran,
menurut informasi itu masih lelang. "Sampai saat ini pun belum ada
pemenang lelang, "ungkapnya.
Menurutnya, apa yang disampaikan pada unggahan youtube
tersebut tidak benar alias hoax. Kenapa tidak benar, karena inisial ASD ini
menyebutkan bahwa ada penebangan pohon di kawasan hutan lindung atau
pembangunan yang tidak ramah lingkungan.
"Ada penebangan sebanyak 4
pohon itu dilakukan bukan di kawasan hutan lindung sebagaimana yang disampaikan
aktivis LH tersebut, melainkan adanya penebagan pohon di Situ Cipakel dan itu
tidak masuk kawasan hutan lindung akan tetapi itu makam warga," terang
Yuyus.
Lebih lanjut, Yuyus mengatakan,
pengaduan ke Polres ini sebenarnya tidak ingin ia lakukan, mengingat sebenarnya
kejadian tersebut sudah ada islah dan pihak ASD akan menghapus dan membuat
pernyataan permohonan maaf di chanel Youtube pertama mengunggah.
Belum juga ada permohonan maaf,
alih-alih ADS aktivis pemerhati LH itu keesokan harinya malah melaporkan dugaan
tindak kekerasaan hingga membuat isu memalu selebaran famlet akan ada aksi
dengan tudingan Bupati Ciamis Bar - Bar. “Jelas itupun menambah sontak emosi
para warga," tandasnya.
Ditegaskan Yuyus, apa yang
dilaporkan ASD ke pihak berwajib menurutnya tidak juga benar dengan tudingan
ada kekerasan. "Kalau emosi, iya namun kalau ditudingkan adanya kekerasan,
saya tidak melihat dan terbukti keberadaan fisik ASD itu tidak terlihat lebih
buruk dari sebelumnya, " pungkasnya.
Foto : Kabag OP Reskrim Polres Ciamis Iptu
Ateng terima pengaduan.
Sementara itu, Iptu Ateng selaku
Kepala Bagian Operasi (Kabag Op) Reskrim Polres Ciamis membenarkan adanya
pelaporan mengatasnamakan warga melalui Kepala Desa Panjalu. "Pengaduan
ini kami terima untuk dilakukan pengkajian terlebih dahulu," terangnya.
"Yang jelas kami belum bisa
menyimpulkan hasil hendak akan dipelajari dulu pengaduan," pungkas Iptu Ateng.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer